Recep Tayyip Erdogan, pada hari Jumat (3/5/2024) mengabarkan pemutusan seluruh transaksi perdagangan negaranya dengan Rezim Zionis Israel. Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan, seluruh transaksi perdagangan dengan Israel, dihentikan selama izin masuk tanpa batas bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, belum diterbitkan. Pada hari Rabu, pemerintah Turki juga mengatakan bahwa pihaknya akan bergabung dengan Afrika Selatan, dalam menggugat Israel, di Mahkamah Internasional, ICJ. Presiden Turki, sehubungan dengan hal ini mengatakan, "Langkah-langkah Israel, di wilayah Palestina, tidak bisa ditolerir." Recep Tayyip Erdogan menambahkan, "Benjamin Netanyahu, kejam, dan ini terbukti dari cara dia memperlakukan anak-anak, perempuan dan orang lanjut usia di Gaza." "Neraca perdagangan Turki dan Israel, bernilai sekitar 9,5 miliar dolar, dan kami menganggapnya sama sekali tidak ada, serta menutup jendela ini," pungkasnya.
342/