Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Senin

1 April 2024

14.01.19
1448198

Pendudukan Palestina, Contoh Nyata Kolonialisme Eropa

Pendudukan Palestina oleh imigran Yahudi mirip dengan taktik kolonial Eropa dan pendudukan ini merupakan contoh kolonialisme Eropa.

Ke mana pun orang-orang Eropa pergi, di Amerika, di Australia, maupun ke Afrika, mereka menunjukkan sikap ini: merebut tanah, mengambil tanah sebanyak-banyaknya dan menghancurkan mereka yang melawan.Israel telah membombardir Jalur Gaza selama berbulan-bulan dengan alasan menumpas Hamas. Tapi, mereka tidak bisa mengalahkan sebuah ideologi. Jika tanah Anda diduduki, maka Anda berhak untuk melawan. Seiring dengan berlanjutnya pendudukan, gagasan ini akan terus berlanjut dan diwariskan dari generasi ke generasi. Israel ingin memaksa warga Palestina yang saat ini tinggal di Gaza untuk pergi ke Mesir. Tujuan Israel cukup jelas. Israel berupaya untuk menciptakan negara Yahudi yang terpisah di mana tidak ada orang Palestina maupun bangsa Arab. Oleh karena itu, mereka ingin mengurangi populasi Palestina di Jalur Gaza. Apa yang mereka lakukan di wilayah utara Gaza saat ini untuk menciptakan zona penyangga, sehingga wilayah ini menjadi daerah tanpa warga Palestina. Rezim Zionis ingin membersihkan wilayah seperti Jabaliyah dan Beit Hanoun dari orang-orang Palestina. Dengan cara ini, rezim Zionis berpikir bahwa orang-orang Palestina tidak akan menjadi ancaman bagi Israel. Populasi Yahudi di Palestina pada tahun 1917, ketika Deklarasi Balfour yang berujung pengumuman berdirinya rezim agresor Israel, hanya berjumlah 56.000 jiwa. Ketika rezim Mandat Inggris didirikan pada tahun 1922, pintu terbuka penuh bagi orang Yahudi, dan imigrasi berlanjut dengan pesat selama tahun-tahun perang 1939-1945 hingga Rencana Pemisahan pada tahun 1947 dengan Jumlahnya yang mencapai 665 ribu orang. Penyebabnya adalah protektorat Inggris di Palestina saat itu. Dengan demikian, Inggris adalah kepala eksekutifnya. Namun harus ditekankan bahwa menjadi penguasa tidak berarti Anda adalah pemilik. Sebab kedaulatan tidak pernah diserahkan kepada Inggris. Ketika populasi Yahudi di Palestina meningkat dengan dukungan Inggris, orang-orang Arab di Palestina terusir dari tanah mereka. Jumlah pengungsi Palestina pada tahun 1948, ketika Israel mendeklarasikan negara ilegalnya berjumlah lebih dari 750 ribu orang.(PH)

342/