Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Selasa

27 Februari 2024

14.39.32
1440774

Berita Lembaga Internasional Ahlulbait as:

Langkah Pertama Mempersiapkan Kemunculan Imam Mahdi afs adalah Revolusi Ilmu Pengetahuan dan Budaya

Bertentangan dengan persepsi umum, dukungan utama Imam Mahdi afs (semoga Allah Swt menyegerakan kemunculannya) adalah pada revolusi intelektual, ilmu pengetahuan dan budaya; Bukan pemberontakan militer dan penuh pertumpahan darah. Ia begitu meninggikan taraf pemikiran umat sehingga mereka bergerak menuju pemerintahan yang penuh keadilan dan mewujudkan kesejahteraan.

Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, Hujjatul Islam wal Muslimin, Dr. Ali Akbar Badiei, Direktur Jenderal Hukum Lembaga Internasional Ahlulbait as telah mengirimkan catatan kepada Kantor Berita ABNA dengan judul “Langkah Pertama; Revolusi Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan”, yaitu sebagai berikut:

Bismillahirrahmanirrahim

Amirul Mukminin Imam Ali bin Abi Thalib as dalam khotbah 150 Nahjul Balaghah menyatakan dua kualitas penting dan kunci bagi para sahabat dan pengikut Imam Mahdi afs semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian selama masa kedatangannya adalah;

1) Para sahabat Imam Mahdi afs akrab dengan Al-Qur'an dan tafsirnya.

2) Mereka haus akan ilmu dan meraup ilmu dan hikmah setiap hari.

Menurut pandangan Imam Ali as,  para sahabat Imam Mahdi afs semoga Allah memberkati dia dan memberinya kedamaian, adalah orang-orang yang intelektual dan mencari ilmu yang akrab dengan Al-Qur'an.

ثُمَّ لَیُشْحَذَنَّ فِیهَا قَوْمٌ شَحْذَ الْقَیْنِ النَّصْلَ تُجْلَی بِالتَّنْزِیلِ اَبْصَارُهُمْ وَ یُرْمَی بِالتَّفْسِیرِ فِی مَسَامِعِهِمْ وَ یُغْبَقُونَ کَاْسَ الْحِکْمَةِ بَعْدَ الصَّبُوح‌؛ 

Kemudian biarlah manusia mempertajam di dalamnya kebenaran pesan itu, yang diwujudkan dengan menundukkan pandangan mereka, dan dengan menafsirkannya di telinga mereka, dan mereka akan menaatinya.

Kemudian sekelompok orang bersiap untuk menumpas hasutan, dan mereka dipoles seperti pedang, mata mereka diterangi oleh Al-Qur'an, dan tafsir Al-Qur'an bergema di telinga mereka, dan mereka meminum segelas hikmah di pagi dan malam hari.

Dalam khotbah 182, ketika Imam Ali as menyebutkan sifat-sifat Imam Zaman afs, ia bersabda;

Untuk melestarikan kebijaksanaan dan pengetahuan, dia telah mengenakan baju besi yang melindunginya, dan dia telah merangkul kebijaksanaan dengan segala perilakunya, dia telah memberikan perhatian khusus padanya, dia telah mengetahuinya dengan baik dan mengabdikan dirinya padanya.

قَدْ لَبِسَ لِلْحِكْمَةِ جُنَّتَهَا، و أَخَذَهَا بِجَمِيعِ أَدَبِهَا، مِنَ الْاِقْبَالِ عَلَيْهَا، وَ الْمَعْرِفَةِ بِهَا، وَ التَّفَرُّغِ لَهَا

  “Pakailah hikmah surga, dan ambillah dengan segala adabnya, mulai dari menerimanya, mengetahui nilainya, dan menikmatinya.”

Imam Ali as melanjutkan perkataannya: “Baginya, hikmah dan ilmu adalah barang hilang yang selalu dicarinya dan kebutuhan yang terus dicarinya; Dia mempunyai ruh yang hilang dari orang yang memintanya, dan kebutuhan orang yang memintanya.”

Pernyataan ini merupakan penegasan lain bahwa rencana kerja manusia ilahi itu didasarkan pada kebijaksanaan dan sebelum melakukan transformasi apa pun, ia menetapkan transformasi ilmiah dan budaya; Pernyataan ini selaras dengan apa yang disebutkan dalam riwayat tentang Imam Mahdi afs. Misalnya, dalam hadits Imam Baqir as kita membaca yang berikut: إذا قامَ قائِمُنا وَضَعَ يَدَهُ عَلى رُؤُوسِ الْعِبادِ فَجَمَعَ بِها عُقُولُهُمْ وَ كَمُلَتْ بِها أَحْلامُهُم  “Ketika wali kami berdiri dan meletakkan tangannya di atas kepala para hamba, dia menyatukan pikiran mereka dan mewujudkan impian mereka bersama mereka. “

Bagian khutbah ini digunakan dengan baik karena, bertentangan dengan persepsi umum, dukungan utama Imam Mahdi afs adalah pada revolusi intelektual, ilmu pengetahuan dan budaya; Bukan pemberontakan militer dan penuh pertumpahan darah. Ia begitu meninggikan taraf pemikiran umat sehingga mereka bergerak menuju pemerintahan yang penuh keadilan dan mewujudkan kesejahteraan.