Anggota Dewan Tinggi Politik, Yaman Mohammed Ali Al-Houthi di akun Twitternya hari Sabtu (26/11/2022) menanggapi statemen Rashad Al -Aleimi, Kepala Dewan Kepemimpinan Yaman mengenai penandatanganan larangan pembangunan bendungan di Yaman, dengan mengatakan, "UEA mengamini dikte Arab Saudi berupaya menjadikan provinsi Hadhramaut bergabung dengan wilayah kolonialnya,".
"Apa yang kami harapkan dari saudara-saudara kami di provinsi Hadhramamut adalah kesadaran dan kewaspadaan mengenai penolakan terhadap masuknya proyek-proyek kolonial (Koalisi Arab Arab Saudi) yang ingin mempertahankannya sebagai bahan bakar konspirasi untuk menghancurkan Yaman," kata Al-Houthi.
Statemen Mohammed Ali Al-Houthi dirilis hanya beberapa jam setelah pernyataan Al-Alimi tentang penandatanganan perjanjian UEA untuk mendanai bendungan Hassan di Provinsi Abyan di wilayah Yaman selatan.
Dalam pernyataannya, Al-Alimi menggambarkan perjanjian ini sebagai proyek strategis untuk memperkuat sektor pertanian provinsi Abyan.
Ia menegaskan, "Yaman akan segera menerima dukungan ekonomi senilai tiga miliar dolar, yang diumumkan pada awal April lalu oleh Arab Saudi dan UEA,".
Koalisi Arab anti-Yaman yang dipimpin oleh Arab Saudi memulai operasi militer terhadap Yaman pada 26 Maret 2015 dan berlanjut hingga kini.
Berdasarkan data statistik PBB, 377.000 orang telah kehilangan nyawa mereka sejak awal konflik ini hingga akhir 2021, dan ekonomi Yaman menderita kerusakan 126 miliar dolar.
Saat ini, sebanyak 80 persen orang Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan.(PH)
342/