Kantor Berita Internaisonal Ahlulbait – ABNA – Dengan dukungan Direktorat Jenderal Layanan Kebudayaan dan Penerbitan Lembaga Internasional Ahlulbait, buku berjudul Agama dan Dunia Modern telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Heri Suprianto dan diterbitkan di Indonesia. Karya ini berisi catatan-catatan pemikiran tentang hakikat hubungan antara agama dan dunia modern. Alur pembahasannya diawali dengan tinjauan singkat mengenai konsep urgensi agama serta relasinya dengan konsep-konsep sejenis.
Selanjutnya, buku yang ditulis oleh Abu Fadhl Sajidi ini mengulas pendekatan para pemikir Islam dan Barat terhadap persoalan hubungan agama dan modernitas, seraya berupaya menyingkap perbedaan-perbedaan mendasar di antara kedua perspektif tersebut.
Pada tahap berikutnya, penulis memaparkan secara rinci alasan-alasan perlunya kembali kepada agama serta urgensi pengutusan para nabi menurut pandangan para pemikir Islam. Dalam bagian ini, sejumlah gagasan utama menjadi fokus pembahasan, antara lain kebutuhan masyarakat terhadap hukum, pentingnya mengenal kebenaran dan menapaki jalan menuju kebenaran tersebut, nilai luhur tanggung jawab (taklif), serta pengenalan jalan kesempurnaan manusia.
Setelah itu, buku ini mengangkat secara kritis wacana kontroversial tentang kecukupan akal dan ilmu pengetahuan di era modern, termasuk klaim Dr. Abdulkarim Soroush mengenai ketidakbergantungan manusia modern terhadap agama, yang kemudian dianalisis dan dievaluasi secara argumentatif.
Pada bagian akhir, penulis menyoroti dampak-dampak negatif dari ketergantungan berlebihan pada akal dan sains di dunia Barat, sekaligus menelaah tren meningkatnya religiusitas—khususnya ketertarikan terhadap Islam—di kawasan tersebut. Dalam konteks ini, buku ini juga memuat alasan-alasan kecenderungan masyarakat Barat kepada Islam, sebagaimana diungkapkan oleh para mualaf dalam pengalaman langsung mereka.
Your Comment