Kantor Berita Internasional Ahlulbait - ABNA - Wakil Parlemen Suriah Demokratik (SDF) di Damaskus menyatakan bahwa negosiasi antara Pasukan Suriah Demokratik (SDF) dan pemerintah Suriah akan terus berlanjut, tetapi campur tangan asing dan ketidakmampuan Damaskus mengendalikan kelompok bersenjata yang berada di bawah komandonya menimbulkan masalah bagi proses kesepakatan.
Abdulwahab Khalil dalam wawancara dengan jaringan Rudaw mengatakan: pemerintah Suriah tidak mampu mengendalikan kelompok bersenjata di bawah komandonya, dan ini merupakan kali ketiga kesepakatan bilateral dilanggar oleh kelompok-kelompok tersebut.
Ia memperingatkan bahwa tindakan ini berdampak negatif terhadap kesepakatan dan menambahkan: sementara negosiasi antara SDF dan administrasi otonom dengan pemerintah sementara di Damaskus berlangsung, kelompok-kelompok ini melakukan serangan untuk mendapatkan keuntungan politik. Jika kondisi ini berlanjut, kesepakatan 10 Maret akan gagal. Khalil menegaskan bahwa Parlemen Suriah Demokratik tetap berkomitmen pada negosiasi dengan pemerintah Suriah.
Ia menambahkan: “Kami selalu menekankan pentingnya penerapan gencatan senjata jangka panjang untuk melaksanakan kesepakatan 10 Maret dan memajukan proses politik. Sikap SDF jelas, yaitu tetap mematuhi kesepakatan ini dan menuntut agar pemerintah Damaskus juga mematuhinya.”
Sementara itu, menurut laporan SANA, berbagai distrik di kota Aleppo kemarin menyaksikan bentrokan antara pasukan pemerintah dan QSD dengan penggunaan mortir, peluncur roket, dan senjata berat, yang menyebabkan dua warga sipil tewas dan 15 orang lainnya terluka.
Your Comment