Kantor Berita Internasional Ahlulbait – ABNA – Mohammad Mohaqqeq, pemimpin Partai Wahdat Islami Afghanistan, dalam acara peluncuran bukunya Sarnevésht-e Man (Takdir Hidupku), menyampaikan apresiasi atas kehadiran masyarakat, perwakilan ulama terkemuka Syiah Afghanistan, serta sejumlah pejabat Republik Islam Iran, sekaligus mengucapkan terima kasih atas pelayanan dan dukungan pemerintah Iran kepada para pengungsi Afghanistan.
Dalam sambutannya, Mohaqqeq secara singkat menyinggung dinamika sejarah kontemporer Afghanistan, mulai dari masa pendudukan Uni Soviet hingga kondisi terkini, dan menyoroti tantangan serius yang dihadapi masyarakat Afghanistan, khususnya komunitas Syiah dan etnis Hazara, di era kekuasaan Taliban.
Ia menyatakan bahwa pembatasan luas terhadap perempuan Afghanistan dalam bidang pendidikan, pekerjaan, serta partisipasi sosial dan politik, ditambah dengan tekanan dan praktik takfir terhadap etnis Hazara dan kaum Syiah, telah menciptakan situasi yang sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, ia menyerukan agar negara-negara kawasan mendorong Taliban untuk membuka dialog dengan para pemimpin Front Perlawanan Nasional.
Mohaqqeq memperingatkan bahwa mengabaikan jalur dialog dan bergerak menuju solusi militer justru dapat menimbulkan konsekuensi negatif dan berbahaya bagi semua pihak.
Your Comment