16 Desember 2025 - 20:18
Gereja menjadi korban lembaga intelijen / Operasi peretasan ponsel tokoh-tokoh Italia dengan malware mata-mata rezim Zionis

Mengutip Al-Quds Al-Arabi, Paus Leo XIV menyerukan kepada badan-badan intelijen Italia agar menahan diri dari upaya mendiskreditkan tokoh-tokoh publik dan jurnalis, seraya memperingatkan bahwa penyalahgunaan informasi rahasia mengancam demokrasi dan kepercayaan publik.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Mengutip Al-Quds Al-Arabi, Paus Leo XIV menyerukan kepada badan-badan intelijen Italia agar menahan diri dari upaya mendiskreditkan tokoh-tokoh publik dan jurnalis, seraya memperingatkan bahwa penyalahgunaan informasi rahasia mengancam demokrasi dan kepercayaan publik.

Seruan tersebut disampaikan di tengah meningkatnya pengawasan terhadap lembaga-lembaga keamanan Italia menyusul sejumlah skandal pengintaian baru-baru ini, termasuk penggunaan perangkat mata-mata (spyware) serta tuduhan peretasan ponsel milik jurnalis dan aktivis hak asasi manusia.

Dalam sebuah acara memperingati 100 tahun berdirinya badan intelijen Italia, Paus memuji peran lembaga tersebut dalam menjaga keamanan nasional—termasuk di Vatikan—namun menegaskan bahwa aktivitas intelijen harus tunduk pada hukum dan etika.

Ia menyatakan: “Pengawasan yang ketat sangat diperlukan agar informasi rahasia tidak digunakan untuk mengintimidasi, menyalahgunakan, memeras, atau mencemarkan nama baik para politisi, jurnalis, maupun aktivis masyarakat sipil lainnya.”
Paus juga menambahkan bahwa para agen intelijen harus waspada terhadap apa yang ia sebut sebagai “godaan-godaan profesional.”

Parlemen Italia awal tahun ini mengungkap bahwa pemerintah menggunakan perangkat lunak mata-mata buatan Israel untuk meretas ponsel sejumlah individu, termasuk Luca Cattarini dan Giuseppe Caccia, para pendiri organisasi non-pemerintah Mediterranea Saving Humans yang berupaya melindungi para pengungsi yang menyeberangi Laut Mediterania.

Menyoroti semakin kompleksnya kerja intelijen di era digital, Paus Leo XIV menekankan perlunya perlindungan hukum dan etika yang kuat, serta menyerukan kewaspadaan terhadap berita palsu dan manipulasi daring. Ia berkata: “Pastikan bahwa tindakan Anda selalu diarahkan demi kepentingan umum.”

Paus juga mengungkapkan bahwa gereja-gereja di sejumlah negara telah menjadi korban lembaga-lembaga intelijen yang “bekerja untuk tujuan-tujuan jahat dan membatasi kebebasan mereka,” meski ia tidak merinci negara atau kasus yang dimaksud.

Your Comment

You are replying to: .
captcha