Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Pejabat media Hamas di Lebanon, Walid Kilani, dalam wawancara khusus dengan ABNA, menegaskan bahwa Benjamin Netanyahu tengah berupaya menggagalkan gencatan senjata Gaza dan mempersiapkan “skenario Lebanon” untuk memicu perang baru. Ia mengatakan, meski Hamas mematuhi perjanjian Sharm el-Sheikh dan terus menyerahkan tawanan Israel sesuai kesepakatan, Tel Aviv justru melanggar gencatan senjata dengan serangan udara dan darat berulang ke Gaza.
Kilani menegaskan bahwa tujuan Israel bukan menjaga stabilitas, melainkan menghapus eksistensi Palestina dari peta. Ia menuduh Amerika Serikat terlibat langsung dengan memberi “lampu hijau” bagi agresi baru, serta menyebut Washington sebagai “mitra aktif dalam menumpahkan darah rakyat Palestina.”
Menurutnya, kegagalan Netanyahu menghancurkan Hamas dan menggusur rakyat Gaza membuatnya tertekan oleh kelompok sayap kanan ekstrem Israel, yang menuntut kemenangan total. “Karena itu, Netanyahu berusaha menciptakan alasan untuk kembali berperang,” ujarnya.
Kilani memperingatkan bahwa strategi “Lebanisasi Gaza” sedang dijalankan — yakni mengacaukan kondisi gencatan senjata agar perang berkepanjangan terus berlangsung seperti di Lebanon.
Ia menegaskan, perlawanan Palestina tetap berkomitmen penuh terhadap isi perjanjian dan telah menyerahkan 20 tawanan Israel, meski proses pengembalian jenazah sebagian korban tertunda akibat penghancuran wilayah dan terowongan oleh pasukan Israel.
Kilani menutup dengan menegaskan: “Selama penjajah mematuhi perjanjian, kami pun akan mematuhinya. Namun jelas, yang mengancam perdamaian bukanlah perlawanan — melainkan Israel yang masih haus perang.”
 
             
             
                                         
                                         
                                         
                                        
Your Comment