Menurut Kantor Berita Internasional AhlulBayt (ABNA), Rafael Grossi, Direktur Jenderal IAEA, pada hari Kamis menjawab pertanyaan hadirin dalam pidato di École Polytechnique Fédérale de Lausanne (EPFL) dengan topik diplomasi nuklir, tantangan global, dan peran Badan tersebut.
Mengacu pada meningkatnya minat global terhadap energi nuklir, ia mengatakan bahwa, selain Jerman, negara-negara lain masih menggunakan energi ini atau sedang meninjau kembali kebijakan mereka. Ia juga menekankan peran teknologi nuklir dalam pengobatan kanker, pengelolaan sumber daya air, dan pengurangan polusi lingkungan, terutama di negara-negara berkembang.
Membangun Kembali Kepercayaan dengan Iran; Tidak Mungkin Tanpa Inspeksi
Mengacu pada serangan terhadap fasilitas nuklir Iran Juni lalu, Grossi menyebutnya "hampir tidak dapat dipercaya" dan berkata: "Perjanjian JCPOA secara bertahap dikesampingkan, dan sekarang kami sedang berusaha membangun kembali kepercayaan dengan Iran. Tanpa rezim inspeksi yang ketat, tidak ada kemungkinan untuk kembali ke kepercayaan."
Ia menambahkan: "Jika inspeksi tidak dilakukan, ada risiko masalah tersebut tetap setengah terbuka, yang dapat menyebabkan penggunaan kekuatan kembali."
Badan dan Israel; Kebijakan Ambiguitas Nuklir
Menanggapi pertanyaan tentang ketidakanggotaan Israel dalam Traktat Non-Proliferasi (NPT) dan tidak adanya inspeksi terhadap fasilitasnya, Grossi berkata: "Badan tersebut tidak memiliki wewenang untuk pergi ke sana. Israel mengejar kebijakan ambiguitas nuklir, dan kami hanya menginspeksi fasilitas non-strategisnya."
Mengacu pada negara-negara yang bukan anggota NPT, termasuk India, Pakistan, Korea Utara, dan Israel, ia mengatakan: "Situasi ini mungkin tampak tidak adil, tetapi kita hidup di dunia yang tidak adil."
Iran Tidak Memiliki Senjata Nuklir
Menanggapi kritik tentang peran laporan Badan dalam serangan baru-baru ini terhadap Iran, Direktur Jenderal Badan tersebut menyatakan: "Dalam laporan baru-baru ini, saya secara eksplisit menyatakan bahwa Iran tidak memiliki senjata nuklir dan tidak memiliki program untuk membuatnya. Tentu saja, ada pertanyaan tentang transparansi program Iran."
Ia menambahkan: "Kami sedang berusaha menyusun elemen-elemen dari kesepakatan baru. Iran telah mempertahankan kapasitas ilmiahnya dan, jika berkehendak, ia dapat membangunnya kembali."
Grossi mengakhiri dengan menekankan bahwa satu-satunya solusi berkelanjutan untuk masalah nuklir Iran adalah solusi diplomatik, dan Badan tersebut berupaya mencegah eskalasi ketegangan di kawasan dengan menggunakan diplomasi yang tenang dan di balik layar.
Your Comment