Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Seiring dengan dimulainya gencatan senjata antara perlawanan Palestina dan rezim Zionis di Jalur Gaza, berbagai spekulasi mengenai isi kesepakatan serta jaminan pelaksanaannya beredar luas di media dan di antara kedua pihak.
Osama Hamdan, pejabat senior Hamas, dalam wawancara dengan Al-Araby menjelaskan bahwa kesepakatan ini menandai akhir perang secara permanen. Ia menambahkan bahwa Hamas akan menyerahkan administrasi Gaza kepada tokoh-tokoh Palestina tanpa campur tangan Israel.
Menurut Al Jazeera, juru bicara Hamas menegaskan bahwa senjata perlawanan tetap sah, baik untuk membela rakyat maupun menjamin kemandirian keputusan politik Palestina. Namun, Hamas menekankan ketidakpercayaan terhadap Israel yang dinilai sering menunda dan memanipulasi pelaksanaan kesepakatan, termasuk terkait daftar tahanan dan jadwal pelaksanaan.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa dalam perundingan dibahas pembebasan tokoh-tokoh penting seperti Marwan Barghouti dari Fatah dan Ahmad Sa’adat dari Front Rakyat, tetapi kantor Perdana Menteri Israel menolak membebaskan Barghouti sebagai bagian dari kesepakatan.
Surat kabar Jerusalem Post melaporkan pembentukan kelompok kerja bersama yang terdiri dari Israel, Amerika Serikat, Mesir, Qatar, dan Turki dalam waktu 72 jam untuk mengidentifikasi dan memulangkan jenazah serta sandera dari kedua pihak. Namun, sumber-sumber Ibrani menyebutkan bahwa jenazah Yahya Sinwar dan saudaranya, Muhammad Sinwar, tidak akan diserahkan dalam kesepakatan ini.
Sekretaris Jenderal PBB menyambut baik gencatan senjata dan menegaskan pentingnya pembebasan semua sandera serta jaminan penghentian total pertempuran.
Meski media Israel telah memberitakan dimulainya gencatan senjata, kantor Netanyahu menegaskan bahwa belum ada kesepakatan yang resmi diberlakukan hingga disetujui dalam sidang kabinet malam ini.
Sementara itu, meski gencatan senjata diumumkan, tank-tank Israel di Netzarim, selatan Gaza, tetap menembaki warga sipil yang berusaha bergerak menuju wilayah utara.
Your Comment