Menurut kantor berita ABNA yang mengutip Ma'an, sementara Perdana Menteri rezim Zionis, Benjamin Netanyahu, akan bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump, perselisihan di antara para pejabat Zionis mengenai rencananya telah meningkat.
Bezalel Smotrich, Menteri Keuangan rezim Zionis, menuntut agar Otoritas Palestina tidak ikut campur dalam administrasi Jalur Gaza, kehancuran total Hamas, dan pendudukan sebagian Tepi Barat, di samping pencegahan pembentukan negara Palestina.
Itamar Ben-Gvir juga, dalam peringatan kepada Netanyahu, mengatakan bahwa dia tidak berhak mengakhiri perang Gaza tanpa mengalahkan Hamas.
Gideon Sa'ar, Menteri Luar Negeri rezim Zionis, juga menyerukan diakhirinya perang Gaza.
Kemarin, Channel 12 rezim ini, mengenai rincian kemungkinan kesepakatan untuk menghentikan perang di Gaza dan pertukaran tawanan dengan gerakan perlawanan Hamas, mengklaim bahwa rencana yang diusulkan AS untuk menghentikan perang di Gaza mencakup pembebasan semua tawanan Zionis dalam waktu 48 jam, di samping pembebasan ratusan tahanan Palestina dan penarikan bertahap tentara pendudukan dari Jalur Gaza.
Berdasarkan klaim ini, ketentuan rencana Trump juga mencakup tidak adanya aneksasi Jalur Gaza ke wilayah pendudukan dan penyerahan kendali Jalur Gaza secara bertahap kepada pasukan lokal dan internasional.
Your Comment