Kantor Berita Internasional Ahllulbait -ABNA- Hujjatul Islam wal-Muslimin Ibrahim Mohaqiq dari Bamyan mengatakan, sejak masa awal Islam perempuan turut bekerja berdampingan dengan laki-laki, seperti halnya Sayyidah Khadijah (sa) yang menjadi pengusaha dan hartanya digunakan demi Islam. Ia menilai pelarangan kerja perempuan di tengah krisis ekonomi Afghanistan akan memperparah kondisi dan bisa menimbulkan bencana kemanusiaan.
Sementara itu, Hujjatul Islam wal-Muslimin Shakeri dari Badakhshan menambahkan bahwa dalam Islam tidak ada perbedaan mendasar antara laki-laki dan perempuan terkait pekerjaan, baik di bidang pendidikan maupun sektor lain. Bahkan menurut sebagian ulama, perempuan juga dapat menjadi hakim.
Pernyataan ini datang di tengah kebijakan Taliban yang sejak kembali berkuasa di Kabul memberlakukan pembatasan ketat atas pekerjaan dan pendidikan perempuan, termasuk pelarangan kerja perempuan di lembaga PBB di Afghanistan.
Your Comment