15 September 2025 - 23:16
Source: Parstoday
Baja Eropa Dihempas Krisis; Ekspor Terjun Bebas

Ekspor baja Uni Eropa, pada triwulan kedua tahun 2025 mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Produsen baja Eropa memperingatkan, industri baja yang mendapat tekanan dari produk-produk Cina, dan tarif tinggi yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, berada di ambang keruntuhan.

Mereka mendesak para pejabat Uni Eropa, untuk menerapkan tarif yang sama dengan Amerika Serikat, atas produk-produk impor.Asosiasi Baja Eropa, Eurofer, melaporkan, ekspor baja dari negara-negara Eropa, ke negara lain di tahun 2025 mengalami penurunan 12 persen dibanding tahun 2024.

Penurunan ini menunjukkan melemahnya permintaan asing atas baja Eropa, di kedua bagian yaitu baja lembaran dan baja batangan.Ekspor produk akhir baja pada kuartal kedua tahun 2025 dari Eropa mengalami penurunan 10 persen yang meliputi penurunan lima persen produk baja lembaran, dan 20 persen produk baja batangan.

Pada periode waktu yang sama, di antara produk-produk berumur panjang, ekspor besi beton (-49 persen) dan kabel (-27 persen) mengalami penurunan paling tajam.Pada saat yang sama, ekspor baja Eropa ke Amerika Serikat, mengalami penurunan 18 persen, ke Mesir 41 persen, dan ke Turki serta Cina, masing-masing 14 dan 17 persen.

Di sisi lain, hasil dari tiga bulan kedua tahun 2025, menunjukkan produsen Eropa menghadapi tekanan-tekanan berlipat ganda akibat impor tinggi di pasar dalam negeri, dan penurunan ekspor ke luar negeri.

Para pengamat ekonomi meyakini bahwa industri baja Eropa, bahkan sebelum penerapan tarif 50 persen oleh Presiden AS Donald Trump, pada awal tahun 2025, juga sudah menghadapi tantangan persaingan dengan adanya impor produk murah Cina, dan harga energi yang tinggi.

Tarif yang diterapkan Presiden AS terhadap negara lain terutama Cina, juga membangkitkan kekhawatiran-kekhawatiran terkait serbuan lebih besar baja murah ke pasar Eropa, pasalnya produk-produk ini sekarang tersingkir dari pasar AS.Salah satu direktur senior perusahaan Jerman, ThyssenKrupp, kepada Financial Times mengatakan, “Kami membutuhkan dukungan, karena jika tidak didukung, maka kami tidak akan bisa bertahan sebagai sebuah industri baja.”

Ilse Henne, yang juga Kepala Dewan Pengawas Divisi Baja ThyssenKrupp, menolak untuk menetapkan secara akurat level yang tepat terkait tarif bagi impor ke Uni Eropa, akan tetapi ia memperingatkan volume impor terus meningkat dikarenakan permintaan lemah di dalam negeri. 

342/

Your Comment

You are replying to: .
captcha