Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Makam Syuhada Danayi, yang dikenal sebagai “Tappeh Danayi” di kawasan Omid Sabz, Kabul Barat, hingga kini—tujuh tahun setelah serangkaian serangan teroris—masih menjadi luka mendalam bagi keluarga Syiah yang kehilangan putra-putri mereka.
Ratusan pelajar Syiah, baik laki-laki maupun perempuan, gugur dalam tiga serangan teroris di pusat-pusat pendidikan di Kabul Barat. Sejak itu, kompleks pemakaman di sana dinamai “Tappeh Syuhada Danayi” dan setiap Jumat pagi dipenuhi tangisan keluarga yang berziarah.
Serangan-serangan kelompok teroris ISIS terhadap pusat pendidikan Mahdi Moud, Kosar Danesh, dan Kaj dalam tujuh tahun terakhir telah menewaskan ratusan siswa Syiah. Korban-korban itu kini dimakamkan berdampingan di Tappeh Syuhada Danayi. Danayi dalam bahasa setempat artinya, terpelajar.
Kisah tragis salah satunya adalah Najibeh Safari, siswi 18 tahun yang bercita-cita masuk universitas. Ia bersama 52 temannya gugur dalam serangan bunuh diri di lembaga Kaj pada 2022. Hingga kini, keluarganya setiap pekan menyalakan lilin di makamnya, meski duka yang mereka rasakan tak kunjung pudar.
Your Comment