31 Agustus 2025 - 11:57
Source: Parstoday
Hizbullah: Kami Tidak akan Menyerahkan Satu pun Peluru!

Anggota Dewan Politik Gerakan Perlawanan Hizbullah Lebanon pada Kamis menyatakan, “Bahkan satu peluru pun tidak akan kami serahkan meskipun di bawah tekanan paling keras.”

Menurut laporan Pars Today mengutip kantor berita IRIB, Mahmoud Qomati, anggota Dewan Politik Hizbullah Lebanon mengatakan,“Semua sepakat bahwa menyerahkan senjata perlawanan adalah pengkhianatan terhadap Lebanon, tanah air, kedaulatan, dan kemerdekaan negara. Sikap nasional ini tidak akan pernah berubah, bahkan di bawah tekanan internasional, regional, dan militer yang paling berat sekalipun.”

Qomati dalam pertemuannya dengan para wakil partai, kelompok, serta tokoh nasional dan Islam Lebanon di kawasan Al-Kharoub di Barja, menambahkan,“Tipu daya baru yang direncanakan Tom Barrack, utusan Amerika, adalah pendudukan desa-desa di garis depan. Ini merupakan pendudukan sipil dan ekonomi untuk mencegah kembalinya penduduk ke wilayah tersebut.”

Anggota Dewan Politik Hizbullah itu juga menyesalkan kesiapan sebagian rezim Arab untuk membiayai proyek Zionis ini dan menegaskan, “Kami tidak akan membiarkan Lebanon berada dalam cengkeraman musuh Israel maupun Amerika, dan kami tidak akan pernah menerima bahwa Lebanon dijadikan alat rapuh oleh Amerika untuk menghadapi konspirasi ini.”

Mahmoud Qomati, seraya menunjuk bahwa perlawanan Lebanon terdiri dari partai dan kelompok dari kiri dan kanan, nasionalis, kaum Arabis, komunis, dan Islamis—sementara sebagian pihak kini berusaha memberi label sektarian pada perlawanan—mengatakan: “Tujuan para konspirator adalah menghancurkan Syiah, karena mereka melawan. Namun kenyataannya perlawanan ini bukan milik satu sekte saja. Semua spektrum dan kelompok Lebanon ikut serta dalam perlawanan, dan para syuhada berasal dari semua lapisan masyarakat Lebanon, serta banyak warga sipil dari seluruh Lebanon yang turut gugur.”

Anggota Dewan Politik Hizbullah itu menegaskan bahwa perlucutan senjata perlawanan merupakan “aib, kehinaan, dan penghinaan terbesar” yang bisa dilakukan pemerintah Lebanon terhadap perlawanan. Ia menekankan: “Kami tidak akan pernah menyerahkan senjata kami.”

Qomati mengungkapkan,“Dalam rencana Barat, tidak cukup hanya menjadikan rezim ini (Israel) sebagai sebuah realitas dan memulai proses normalisasi dengan beberapa negara Arab, tetapi itu semua merupakan bagian dari impian Israel Raya, sesuatu yang baru saja diumumkan Netanyahu beberapa hari lalu.”

Lebih lanjut, Mahmoud Qomati menyerukan kewaspadaan dan kesiapan dunia serta umat Arab, karena menurut perhitungan Amerika, Eropa, Israel, dan para pendukung mereka, kawasan ini telah menyerah, namun masih ada satu penghalang bernama perlawanan di Palestina dan Lebanon yang harus dihancurkan dan disingkirkan.

Anggota Dewan Politik Hizbullah itu, dalam pesannya kepada negara-negara Arab, dengan menekankan bahwa perlawanan Lebanon adalah kekuatan dan daya bagi keamanan, menambahkan: “Sebelum (musuh) sampai ke Mesir dan Yordania, ia berusaha menghancurkan Gaza dan Tepi Barat. Jika garis depan tetap kokoh dengan kekuatan perlawanan, maka keamanan nasional kawasan akan tetap teguh. Sebaliknya, bila tidak demikian, maka keamanan kawasan juga akan runtuh. Maka mengapa kalian memerangi perlawanan dan menekan para pejabat Lebanon untuk melucuti senjatanya?”(PH)

Your Comment

You are replying to: .
captcha