31 Agustus 2025 - 11:57
Source: Parstoday
Analis Lebanon: Iran Pemain Asli Konstelasi Asia Barat dan Dunia Islam

Pars Today – Seorang analis politik Lebanon, menyoroti pragmatisme yang dianggap sebagai karakteristik menonjol dalam kebijakan luar negeri Republik Islam Iran di dua dekade terakhir.

Elias El Murr, mengatakan, Tehran, dalam hubungan dengan negara-negara tetanggannya menunjukkan fleksibilitas, dan membuka kanal-kanal dialog.

Ia menambahkan, “Kebijakan luar negeri Republik Islam Iran, dalam dua dekade terakhir lebih dari sebelumnya mengarah kepada pragmatisme, dan memainkan peran penting serta konstruktif di hadapan negara-negara Arab dan Islam, salah satu contoh nyatanya adalah dukungan atas isu-isu penting seperti Palestina dan memperkuat tingkat pencegahan terhadap Israel, serta partisipasi dalam mewujudkan stabilitas di Irak dan Lebanon. Lebih dari itu, terkait Arab Saudi, Iran juga menerapkan kebijakan damai dan persahabatan.”

Lebih lanjut El Murr menjelaskan, “Iran sejak tahun 1979 merupakan pemain asli dalam konstelasi Asia Barat dan Dunia Islam, dan evuluasi mendalam kebijakan Republik Islam, dari sisi akademik menunjukkan banyak poin positif terutama dari sisi dukungan terhadap masalah-masalah utama dan penting Dunia Islam, serta peninjauan ulang atas konstelasi regional, dan membuka kanal-kanal dialog serta perdamaian baru.”

Analis politik Lebanon ini juga menerangkan bahwa Iran sejak kemenangan Revolusi Islam, menunjukkan sikap yang konstan terkait masalah Palestina termasuk dukungan atas gerakan-gerakan perlawanan, menentang pengakuan resmi atas Israel, dan mengumumkan Hari Quds Sedunia pada 1979 sebagai simbol persatuan umat Islam, dalam melawan pendudukan Rezim Zionis.

“Sikap Tehran tersebut memberikan sebuah legitimasi spiritual dan sosial terhadap masalah Palestina, yang sama sekali tidak bisa diabaikan,” imbuhnya.

Iran, Neraca Pencegahan Regional

Elias El Murr, menyinggung dukungan Iran, atas gerakan-gerakan perlawanan di kawasan Asia Barat dan mengatakan, dukungan Republik Islam Iran, terhadap Hizbullah di Lebanon, membentuk faktor utama kekuatan perlawanan dalam menghadapi Israel, dan pengaruh dari dukungan ini nampak jelas dalam perang musim panas 2006, ketika Hizbullah berhasil memenangkan perang melawan mesin perang Israel.

Ia menambahkan, di Irak, Iran juga mendukung pemerintah pusat negara ini, dan Hashd Al Shaabi, dalam melawan kelompok teroris ISIS, dan dukungan ini menjadi faktor utama pencegah keruntuhan Irak, dan terulangnya skenario peruntuhan seperti di Libya.

Berdamai dengan Arab Saudi

Menurut pakar politik Lebanon ini, kesepakatan Iran-Saudi pada Maret 2023 juga merupakan titik balik dalam kebijakan regional, pasalnya setelah tahun-tahun kekeringan dalam hubungan, dan ketegangan hebat yang kita saksikan dalam perang Yaman dan kasus Bahrain, Suriah serta Lebanon, perdamaian Iran dan Saudi menunjukkan bahwa kedua pihak menyadari untuk menurunkan eskalasi ketegangan, dan berubah menjadi sebuah rivalitas teratur, dan hal itu menunjukkan fleksibilitas kontinu Iran, serta kesiapan untuk berdialog dan diplomasi.

Perimbangan di Hadapan Kekuatan-Kekuatan Internasional

Elias El Murr, mengingatkan, dari sudut pandang lain, pengaruh Iran dapat dianggap sebagai unsur perimbangan kekuatan dalam menghadapi upaya-upaya asing untuk menguasai kawasan, artinya sejak serangan Amerika Serikat, ke Irak tahun 2003, Washington berusaha menerapkan sebuah sistem regional di Irak yang melayani kepentingannya, tapi pengaruh kontinu Iran dalam menggagalkan proyek-proyek sepihak asing cukup efektif, dan Iran berhasil masuk ke dalam independensi pengambilan keputusan regional secara mendalam. (HS)   

Your Comment

You are replying to: .
captcha