Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Hujjatul Islam wal Muslimin Sayyid Sabtain Haider Sabzwari, Wakil Ketua Dewan Ulama Syiah Pakistan, mengecam keras pelarangan ziarah darat ke tempat-tempat suci Irak dan menyebutnya sebagai penghinaan terhadap kebebasan beragama. Ia menegaskan, jika jalan darat ditutup, maka dengan jiwa dan harta pun mereka akan tetap menuju ziarah Imam Husain as.
Ia menekankan bahwa konstitusi menjamin kebebasan beragama bagi semua warga, dan pemerintah tidak berhak merampasnya dari kaum Syiah. Menurutnya, penutupan jalur darat atas dalih keamanan tidak dapat diterima dan justru akan merugikan negara sendiri.
Sabzwari menilai larangan ini sebagai serangan terang-terangan terhadap hak beragama dan menuntut agar pemerintah segera membuka kembali jalur darat serta menjamin keselamatan para peziarah. Ia memperingatkan bahwa jika ziarah ke Irak dilarang karena alasan keamanan, maka dikhawatirkan hal serupa akan diterapkan untuk ibadah haji dan umrah.
Ia juga menyoroti dampaknya terhadap masyarakat berpenghasilan rendah yang hanya mampu menabung setahun penuh demi berziarah ke Karbala dan Najaf melalui jalur darat Tufan. Baginya, tidak ada satu pun pihak yang berhak menutup jalur ini. Sabzwari mengingatkan bahwa Allamah Syed Sajid Ali Naqvi pun menolak mundur dari perjuangan ini, meski harus mengorbankan jiwa.
Di akhir pernyataannya, ia mengkritik dugaan keterkaitan ideologis Menteri Dalam Negeri dan memperingatkan masyarakat agar tidak tertipu oleh klaim-klaim bahwa pejabat tersebut mewakili komunitas Syiah. Ia menyebut latar belakang dan koneksi politiknya menunjukkan keberpihakan kepada kepentingan lain.
Your Comment