29 Juli 2025 - 17:33
Kepala Organisasi Wakaf Iran: Arba'in Harus Menjadi Gema Persatuan dan Perlawanan terhadap Arogansi Global

Hujjatul Islam wal Muslimin Sayyid Mahdi Khamoshi, Kepala Organisasi Wakaf dan Amal Iran, dalam acara "Langkah-Langkah Langit" yang ditujukan untuk para pengelola Mawkib Arba'in Huseini, yang diselenggarakan di kompleks suci Sheikh Saduq (rah), menegaskan peran Arba'in dalam membangun peradaban.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Hujjatul Islam wal Muslimin Sayyid Mahdi Khamoshi, Kepala Organisasi Wakaf dan Amal Iran, dalam acara "Langkah-Langkah Langit" yang ditujukan untuk para pengelola Mawkib Arba'in Huseini, yang diselenggarakan di kompleks suci Sheikh Saduq (rah), menegaskan peran Arba'in dalam membangun peradaban. Ia menyatakan: "Gerakan besar ini adalah simbol pengorbanan, kesyahidan, dan perlawanan bangsa Iran terhadap arogansi dunia, dan harus menjadi gema persatuan Islam dan seruan kepada Imam yang adil dan maksum di seluruh dunia."

Dalam keterangannya kepada Kantor Berita Internasional Ahlulbait (ABNA), Hujjatul Islam Khamoshi mengatakan: "Ziarah berjalan kaki Arba'in adalah cerminan dari budaya penantian (intizar) dan pengorbanan. Arba'in bukan sekadar upacara ritual, tetapi sebuah gerakan yang membangun peradaban. Siapa pun yang ingin memahami makna sejati dari penantian, kebebasan, dan kesyahidan, harus mencarinya di jalan Arba'in. Di jalan inilah kita belajar bahwa untuk agama, kita harus rela berkorban. Semua manifestasi ini terbentuk secara spontan dan dari rakyat."

Ia menyebut jalan Imam Husain as sebagai jalan pengorbanan diri dalam puncak pengabdian dan, mengacu pada tiga kelompok riwayat mengenai ziarah jalan kaki Arba'in, menambahkan: "Dalam sebagian riwayat disebutkan: Barang siapa menziarahi Husain as dengan mengenal hak dan kedudukannya, Allah akan mencatat baginya pahala seribu haji yang diterima dan seribu umrah yang diterima, serta mengampuni dosa-dosanya yang lalu dan akan datang. Dalam riwayat lain disebutkan: Jika seseorang mandi (ghusl) di jalan menuju ziarah, dosanya akan dihapus. Ini semua menunjukkan keagungan jalan ini — asalkan dilakukan dengan makrifat terhadap hakikat Imam."

Hujjatul Islam Khamoshi juga menyinggung khutbah ke-168 dalam Nahjul Balaghah tentang hubungan rakyat dan pemimpin, dan menyatakan bahwa dampak spiritual dan material dari hubungan ini tercermin dalam kebangkitan Imam Husain (as). Ia menambahkan: "Musuh, dalam serangan terbaru mereka, berusaha merusak persatuan umat Islam, tetapi mereka gagal. Mereka menyadari bahwa akar keteguhan ini adalah dalam wilayah al-faqih dan bimbingan agama yang dijalani bangsa Iran."

Ia melanjutkan: "Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam berdiri tegar menghadapi ketidakadilan global dan berhasil memukul mundur musuh. Hari ini, para peziarah yang pergi ke Karbala sebenarnya sedang memperbarui janji setia mereka kepada Imam yang adil dan maksum, serta menyatakan kesetiaan mereka kepadanya."

Kepala Organisasi Wakaf menekankan dimensi global dari Arba'in dan menyatakan: "Hari ini, Iran berdiri di puncak perlawanan melawan Setan Besar (Amerika Serikat), dan suara perlawanan kita bergema di seluruh dunia. Kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah pengikut wilayah al-faqih dan berjalan di belakang pemimpin kita."

Mengutip ucapan Imam Khomeini rah, bahwa: "Kami menjalin hubungan dengan dunia, kecuali dengan rezim apartheid dan Zionisme," ia menegaskan:"Arba'in tahun ini harus menjadi sumber keputusasaan bagi musuh dan pemersatu bagi kaum Muslimin. Dunia Islam hari ini harus sadar bahwa persatuan adalah jalan keselamatan. Di saat para musuh meninggalkan catatan kelam dalam sejarah, kita harus menjaga panji kepemimpinan perlawanan terhadap sistem hegemonik tetap berkibar tinggi di Arba'in."

Your Comment

You are replying to: .
captcha