Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Koordinator Khusus PBB untuk Perdamaian Timur Tengah, Sigrid Kaag, dalam sidang Dewan Keamanan menyatakan bahwa Gaza kini menjadi tempat paling lapar di dunia dan kematian terus mengintai warganya setiap saat. Ia menolak mekanisme distribusi bantuan versi AS dan Israel yang dinilainya melanggar prinsip kemanusiaan. "Kami tidak akan berpartisipasi dalam skema tersebut," tegasnya.
Kaag menyebut warga Gaza telah kehilangan harapan setelah lebih dari setahun menghadapi agresi brutal Israel. "Mereka tidak lagi berkata sampai jumpa besok, tapi sampai jumpa di surga," ungkapnya. Dokter relawan AS, Feroz Syedwah, menyatakan sebagian besar korban luka yang ia tangani adalah anak-anak dan perempuan. "Selama lima minggu di Gaza, saya tidak melihat satu pun pejuang bersenjata datang berobat," ujarnya.
Sementara itu, juru bicara OCHA Jens Laerke menegaskan: "Gaza adalah wilayah paling lapar di bumi." Ia menyatakan PBB telah menyiapkan bantuan makanan untuk 180 ribu orang dan siap mendistribusikannya segera jika akses dibuka.
Your Comment