30 Mei 2025 - 22:12
Source: Parstoday
Mengapa Eropa Kembali ke Energi Nuklir?

Sebuah situs web Amerika menyatakan bahwa Eropa kembali menggunakan energi nuklir, karena negara-negara di benua itu berupaya mempertahankan kemandirian dan keamanan energi mereka.

Denmark baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mencabut larangan penggunaan tenaga nuklir selama 40 tahun dalam perubahan besar kebijakan energinya. Spanyol juga menyambut baik peninjauan ulang atas penutupan pembangkit listrik tenaga nuklirnya, dan Jerman telah mencabut penentangannya yang sudah berlangsung lama terhadap tenaga nuklir.

Seiring dengan upaya negara-negara untuk mempertahankan kemandirian energi, perubahan besar telah terjadi di seluruh Eropa, dengan kembalinya tenaga nuklir secara cepat.

Ketertarikan baru terhadap tenaga nuklir di negara-negara Eropa menunjukkan bahwa mereka mencoba mengesampingkan tindakan pencegahan untuk mencapai kemandirian energi.

Setidaknya, sebagian dari langkah ini tampaknya disebabkan oleh biaya yang terkait dengan energi terbarukan, termasuk teknologi surya dan angin.

Georg Zacchmann, seorang peneliti senior di Bruegel, sebuah lembaga pemikir yang berpusat di Brussels mengatakan bahwa tenaga nuklir tetap menjadi teknologi pembangkit listrik yang paling kontroversial di Eropa.

Biaya tersembunyi untuk menyeimbangkan dan mengalihkan listrik dari energi terbarukan meningkat seiring dengan meningkatnya pangsa pembangkit listrik tenaga angin dan surya, dan hal ini baru-baru ini menjadi lebih jelas,

Zachmann menambahkan, para pendukung nuklir kini berpendapat bahwa tenaga nuklir berpotensi memainkan peran penting dalam membantu negara-negara menghasilkan listrik, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi ketergantungan mereka pada bahan bakar fosil. Namun, beberapa kelompok lingkungan mengatakan bahwa industri nuklir mahal dan berbahaya bagi alternatif yang lebih murah dan lebih bersih.

342/

Your Comment

You are replying to: .
captcha