20 Mei 2025 - 21:53
Pengabdian Syahid Raisi adalah Pelayanan bagi Martabat dan Harga Diri Nasional

Dalam pertemuan dengan keluarga Syahid Presiden Raisi dan para syuhada lain yang gugur dalam tugas, Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa penghormatan terhadap para syahid bertujuan untuk pengambilan pelajaran dan keteladanan

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Dalam pertemuan dengan keluarga Syahid Presiden Raisi dan para syuhada lain yang gugur dalam tugas, Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa penghormatan terhadap para syahid bertujuan untuk pengambilan pelajaran dan keteladanan. Ia memuji sifat hati, ucapan, dan tindakan Syahid Raisi sebagai gambaran ideal pejabat dalam pemerintahan ilahiah—orang yang bekerja tanpa lelah demi rakyat, kehormatan, dan kemuliaan bangsa.

Terkait negosiasi nuklir, Pemimpin Revolusi menegaskan bahwa pernyataan Amerika yang melarang Iran melakukan pengayaan uranium adalah “omong kosong besar.” Ia menegaskan bahwa Republik Islam Iran tidak menunggu izin siapa pun dan akan terus mengikuti kebijakan dan jalannya sendiri.

Beliau menambahkan bahwa Syahid Raisi tidak memberikan celah bagi musuh untuk mengklaim bahwa Iran tunduk pada tekanan atau bujukan agar duduk di meja perundingan. Bahkan dalam diplomasi, Raisi tetap tegas dan jujur.

Ayatullah Khamenei mengkritik keras kemunafikan para pejabat Barat yang mengklaim membela hak asasi manusia namun menutup mata terhadap pembantaian lebih dari 20.000 anak di Gaza, bahkan membantu para pelaku kejahatan tersebut.

Syahid Raisi dikenang sebagai pribadi yang tidak kenal lelah dalam melayani rakyat melalui proyek air, infrastruktur, lapangan kerja, dan menghidupkan industri yang mati. Ia juga mengangkat martabat dan citra bangsa, misalnya dengan mengangkat Al-Quran dan foto Syahid Qassem Soleimani di sidang PBB.

Beliau menyebut bahwa gaya kepemimpinan Raisi menghidupkan kembali semangat para syuhada awal revolusi, menunjukkan kekuatan revolusi dalam membina kader muda setia dan tangguh. Para syuhada yang gugur bersama Raisi pun adalah generasi muda yang lahir setelah revolusi, namun berhasil menjadi penerus perjuangan.

Ayatullah Khamenei menutup dengan seruan untuk menjaga nilai-nilai revolusi, kekuatan pembinaan manusia yang dimiliki revolusi Islam, serta memohon kepada Tuhan agar pelajaran besar bangsa Iran ini menjadi teladan bagi umat manusia lainnya.

Your Comment

You are replying to: .
captcha