Kantor Berita Internasional Ahlulbait – ABNA – Meskipun telah berulang kali menyerukan negosiasi langsung antara Teheran dan Washington, Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengulangi tuduhan-tuduhannya terhadap Iran dan membela kebijakan "tekanan maksimum"-nya.
Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, pada hari Kamis waktu setempat, dalam pidatonya pada acara Hari Doa Nasional di Gedung Putih, merujuk pada sanksi baru yang diberlakukan oleh Departemen Keuangan AS terhadap sektor minyak dan petrokimia Iran. Dalam lanjutan ancamannya serta kemarahan Washington atas penjualan minyak Iran meski berada di bawah sanksi sepihak, ia memperingatkan negara-negara di dunia:
"Saya semalam telah menjatuhkan sanksi terhadap Iran. Siapa pun yang membeli minyak dari Iran, tidak akan diizinkan berdagang dengan Amerika Serikat."
Presiden AS kemudian mengulangi klaim-klaim lamanya, dengan menuduh Iran memberikan bantuan kepada Hamas, dan berkata:
"Ketika saya menjadi presiden, Iran tidak memiliki uang untuk diberikan kepada Hamas atau Hizbullah. Mereka tidak memiliki dana untuk melakukan tindakan-tindakan itu."
Ia juga mengklaim bahwa pemerintahnya akan segera bertindak untuk membebaskan para sandera dari Gaza, yang 24 dari 59 orang di antaranya masih hidup, secepat mungkin.
Mengenai perang Rusia-Ukraina, Trump kembali menyalahkan pemerintahan Joe Biden, presiden dari Partai Demokrat, dan mengatakan:
"Kehadiran Biden telah mendorong Putin untuk memulai perang terhadap Ukraina."
Presiden dari Partai Republik ini juga menyalahkan pemerintahan Biden dalam masalah Afghanistan. Ia mengkritik Biden dengan berkata:
"Pemerintah Biden meninggalkan pangkalan Bagram di Afghanistan, yang merupakan titik terdekat dengan China."
Your Comment