12 Maret 2025 - 18:05
Source: Parstoday
Iran Selamatkan Pemuda Barat dari Narkotika, tapi Barat Malah Menyanksi Iran

Sampai kini Iran, tetap merupakan salah satu jalur utama transit penyelundupan narkotika dari Afghanistan ke Eropa, dan negara ini memainkan peran asli di level internasional dalam mengontrol narkotika.

Iran, dalam rangka menjalankan tanggung jawab kemanusiaannya, dalam beberapa dekade terakhir memainkan peran penting dalam memerangi penyelundupan narkotika.

Iran, dengan menanamkan investasi besar di bidang ini, berhasil menjadi benteng kuat dalam masalah penemuan, dan penghancuran narkotika di kawasan Asia Barat.

Di sisi lain, berdasarkan laporan Badan Anti-Narkotika Iran, kehadiran Amerika Serikat di Afghanistan selama 20 tahun merupakan faktor terpenting yang meningkatkan produksi narkotika di kawasan.

Pada tahun 2000, bersamaan dengan dimulainya pendudukan Afghanistan, total produksi narkotika negara ini sekitar 200 ton, tapi pada tahun 2021 naik menjadi 9.500 ton, artinya produksi narkotika di masa pendudukan AS atas Afganistan, naik 50 persen.

Dalam kondisi semacam ini, jika tidak ada upaya tak kenal lelah, dan langkah kontinu Iran, untuk mengendalikan fenomena negatif ini, maka kondisi dunia dari sisi penyebaran kecanduan narkotika, akan jauh lebih buruk.

Salah satu buktinya, Iran, karena bertetangga dengan sumber utama produksi narkotika yaitu Afghanistan, dan merupakan jalur terpendek ke Eropa, yang merupakan pasar utama dan tujuan akhir penyelundupan, telah menyumbangkan ribuan martir dalam upayanya menutup jalur ini.

Lebih dari 4.000 syahid, dan lebih dari 12.000 korban luka serta biaya sekitar satu miliar dolar setiap tahun, telah disumbangkan Iran, untuk menutup perbatasan guna mencegah penyelundupan narkotika ke dalam negara ini, dan ke negara lain. Iran berhasil menyita lebih dari 12.000 ton berbagai jenis narkotika dalam tiga dekade terakhir.

Di tengah sanksi menindas, dan tantangan-tantangan luas yang dihadapi dalam memerangi penyelundupan narkotika, Iran, tetap konsisten memerangi fenomena buruk ini dengan menutup jalur transit penyelundupan narkotika, sampai-sampai PBB, menyebut Iran, sebagai pemegang panji perang melawan narkotika.

Sehubungan dengan ini, Hossein Zolfaghari, Utusan Presiden Iran, yang juga Sekjen Badan Anti-Narkotika Iran, Senin (10/3/2025) dalam pertemuan tahunan Komisi Narkotika ke-68 di markas PBB di Eropa, kota Wina, menyampaikan metode-metode memerangi masalah dunia ini secara lebih efektif.

Ia menuturkan, “Peningkatan kerja sama, penguatan mekanisme-mekanisme pertukaran informasi, transfer pengalaman, bantuan teknis, penyediaan peralatan, dan transfer teknologi yang dibutuhkan ke negara-negara terdampak, mulai dari penanaman, produksi, transit, hingga konsumsi narkotika, oleh berbagai negara, adalah hal yang urgen.”

Pada saat yang sama, Zolfaghari, menilai sanksi-sanksi sepihak merupakan masalah terpenting dalam perang melawan narkotika, dan dalam rangka pelaksanaan banyak resolusi Komisi Narkotika dan Dewan Hak Asasi Manusia, Iran menuntut diakhirinya sanksi-sanksi serta bantuan teknis dan peralatan yang efektif untuk negara-negara yang berada di garda depan perang melawan narkotika. (HS) 

342/

Your Comment

You are replying to: .
captcha