12 Desember 2025 - 17:57
Kelesuan Mendalam di Pasar Perumahan Israel Berbarengan dengan Lonjakan Migrasi dan Turunnya Kepercayaan Publik

Pasar perumahan Israel memasuki fase ruko­d terdalam sejak dimulainya perang Gaza, sementara gelombang migrasi penduduk Israel meningkat tajam dan menjadi salah satu faktor utama anjloknya transaksi properti serta meningkatnya jumlah apartemen kosong.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Pasar perumahan Israel memasuki fase ruko­d terdalam sejak dimulainya perang Gaza, sementara gelombang migrasi penduduk Israel meningkat tajam dan menjadi salah satu faktor utama anjloknya transaksi properti serta meningkatnya jumlah apartemen kosong.

Menurut laporan al-Araby al-Jadeed, penjualan rumah di Israel turun ke level terendah sejak Oktober 2023. Harga apartemen pun terus melemah selama tujuh bulan berturut-turut. Stok apartemen baru yang belum terjual kini mencapai 84 ribu unit, naik sekitar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Media ekonomi Israel, Calcalist, menyebut faktor tradisional seperti kenaikan suku bunga, pembatasan kredit oleh Bank Sentral Israel, serta dampak perang sebagai penyebab stagnasi pasar. Namun Calcalist menegaskan ada faktor besar lain yang diabaikan: meningkatnya migrasi warga Israel sejak perang.

Data resmi menunjukkan lebih dari 82.800 orang meninggalkan Israel pada 2024, dan migrasi bersih mencapai 58.600 orang. Tren ini berlanjut pada sembilan bulan pertama 2025. Selain warga keturunan Rusia, semakin banyak warga Israel kelahiran domestik yang memilih pindah. Sejak pertengahan 2023, neraca migrasi Israel bahkan menjadi negatif.

Lonjakan migrasi ini bukan hanya meningkatkan jumlah unit kosong, tetapi juga mencerminkan krisis kepercayaan terhadap masa depan negara, sehingga masyarakat enggan mengambil keputusan jangka panjang seperti membeli rumah atau mengambil hipotek besar—terutama di kota-kota mahal seperti Tel Aviv.

Meski Bank Sentral Israel baru-baru ini menurunkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam dua tahun, rasa aman dan kepercayaan publik tetap rendah. Analis menilai, selama ketidakpastian politik, keamanan, dan ekonomi terus berlanjut, pasar perumahan Israel berpotensi berubah dari stagnasi menuju krisis penuh.

Pada Oktober 2025, penjualan apartemen—baru dan bekas—anjlok menjadi 4.518 unit, turun 12 persen dibanding Oktober 2024 dan 35 persen dibanding bulan sebelumnya. Penjualan apartemen bekas bahkan jatuh 39 persen. Pembelian rumah pertama merosot 30 persen, sementara pasar "upgrade housing" turun 44 persen.

Your Comment

You are replying to: .
captcha