Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Pars Today
Sabtu

17 Agustus 2019

07.37.37
969383

Iran Aktualita 17 Agustus 2019

Transformasi Iran sepekan terakhir diwarnai oleh sejumlah isu penting di antaranya Pesan Haji Pemimpin Besar Revolusi Islam dan Pertemuan dengan Delegasi Ansarullah.

(ABNA24.com) Transformasi Iran sepekan terakhir diwarnai oleh sejumlah isu penting di antaranya Pesan Haji Pemimpin Besar Revolusi Islam dan Pertemuan dengan Delegasi Ansarullah.

Selain itu, pekan lalu juga Percakapan Telepon Hassan Rouhani dengan Perdana Menteri Pakistan, Emir Qatar dan Presiden Azerbaijan, Tehran Menerima Kunjungan Delegasi DPR RI dan Pembebasan Kapal Tanker Iran.

Pesan Haji Pemimpin Besar Revolusi Islam

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menjelang musim haji menyampaikan pesan haji setiap tahunnya. Rahbar dalam pesan haji selain menekankan masalah ibadah haji sendiri yang mampu memberi manfaat kepada umat Islam, mulai dari ibadah, hingga menjadi simbol persatuan umat Islam, juga menekankan masalah Palestina.

Menurut Pemimpin Besar Revolusi Islam, saat ini, salah satu masalah terpenting dunia Islam adalah Palestina yang berada di puncak semua masalah politik umat Islam, terlepas dari aliran pemikiran, ras, dan bahasa mereka. Penindasan dan kezaliman terbesar selama abad-abad terakhir ini terjadi di Palestina. Dalam peristiwa yang menyakitkan ini, semua yang dimiliki sebuah bangsa seperti tanah, rumah, lahan pertanian, harta benda, martabat, dan identitas mereka,  telah dirampas.

Dengan taufik ilahi, bangsa ini tidak menyerah untuk kalah, dan belum menyerah, dan hari ini, mereka berada di medan perang dengan lebih antusias dan lebih berani dari pada kemarin. Tetapi hasil upaya mereka membutuhkan bantuan dari semua umat Islam. Trik "Kesepakatan Abad" yang telah disiapkan oleh AS yang zalim, dan para pengkhianat yang menyertainya, adalah kejahatan terhadap umat manusia, dan bukan hanya kejahatan terhadap bangsa Palestina.

Kami mengundang semua orang untuk berpartisipasi aktif untuk mengalahkan makar dan penipuan musuh, dan dengan kekuatan dan pertolongan Allah Swt, kami menganggap trik tersebut dan semua tipu muslihat front arogan ditakdirkan untuk gagal dalam menghadapi upaya dan iman Front Muqawama (perlawanan).

Pertemuan dengan Delegasi Ansarullah

Pekan lalu, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar saat bertemu delegasi gerakan Ansarullah Yaman menekankan bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab ingin memecah belah Yaman. Menurutnya, konspirasi ini harus dilawan dengan kekuatan, dan Yaman yang integral dan bersatu, dengan seluruh wilayahnya, harus dibela.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, dalam pertemuan itu memuji iman, perlawanan, kecerdasan dan semangat jihad rakyat Yaman dalam menghadapi agresi brutal dan luas Saudi, UEA serta para pendukungnya. Rahbar menegaskan, menjaga persatuan Yaman dengan memperhatikan keyakinan agama dan ragam etnis negara ini, membutuhkan dialog di antara rakyat Yaman sendiri.

Sementara pekan lalu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Repulbik Islam Iran seraya mengisyaratkan transformasi di selatan Yaman menekankan, Iran senantiasa mendukung Yaman yang bersatu dan tanggung jawab seluruh rakyat Yaman untuk menjaga integritas wilayah mereka.

Mousavi seraya mengisyaratkan semangat perjuangan dan resistensi rakyat Yaman dalam melawan serangan koalisi Arab mengungkapkan, dengan dihentikannya agresi koalisi Arab pimpinan Saudi ke Yaman, partai dan berbagai kubu Yaman mampu menyelesaikan kendala mereka melalui dialog Yaman-Yaman serta membentuk sebuah pemerintahan bersatu.

Percakapan Telepon Hassan Rouhani dengan PM Pakistan, Emir Qatar dan Presiden Azerbaijan

Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani dalam kontak telepon dengan perdana menteri Pakistan menekankan, Iran meminta India dan Pakistan tetap menahan diri dan mencegah instabilias serta terbunuhnya warga tak berdosa Kashmir.

Hassan Rouhani pekan lalu, dalam kontak telepon dengan PM Pakistan, Imran Khan menyatakanbahwa keamanan kawasan khususnya Anak Benuai India penting bagi Iran. "Republik Islam Iran tidak segan-segan mengerahkan upaya untuk memperkokoh perdamaian dan keamanan di kawasan serta menegakkan hak bangsa Muslim," papar Rouhani.

Seraya menjelaskan bahwa Iran dan Pakistan merupakan dua negara bersahabat, bertetangga dan bersaudara, Rouhani mengatakan, Iran senantiasa berusaha mencegah tensi dan instabilitas di kawasan serta rakyat Muslim Kashmir juga harus memanfaatkan kepentingan dan hak legalnya serta dapat hidup dengan damai.

Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani dalam percakapan telepon dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, pekan lalu menyinggung masalah tersebut. Dia menilai langkah sejumlah negara trans-regional termasuk AS di kawasan Teluk Persia sebagai tindakan yang akan menimbulkan ketidakamanan di kawasan dan dunia. Rouhani mengatakan, langkah ini akan membuat persoalan regional semakin rumit dan berbahaya.

Konsultasi di antara negara-negara pesisir Teluk Persia sangat penting demi mencegah gangguan ketertiban, keamanan dan stabilitas di kawasan ini. Emir Qatar dalam percakapan telepon dengan Presiden Iran menegaskan, keamanan regional harus dijamin oleh negara-negara di kawasan ini, dan posisi Qatar dalam hal ini sepenuhnya jelas, dan Doha ingin bekerja sama dengan Tehran dalam rangka memperkuat hubungan bilateral dan keamanan di kawasan.

Pekan lalu, Hassan Rouhani Selasa dalam kontak telepon dengan sejawatnya dari Republik Azerbaijan, Ilham Aliyev saat mengucapkan selamat hari raya Idul Adha kepada pemerintah dan rakyat Azerbaijan mengaku optimis denganupaya dan tekad petinggi kedua negara, kesepakatan dan kerja sama Iran dan Republik Azerbaijan akan sukses.

Rouhani menyebut Republik Azerbaijan negara sahabat dan saudara Iran serta berharap persahabatan dan persaudaraan antara kedua negara ini semakin luas.

Sementara itu, Ilham Aliyev di kontak telepon ini seraya mengucapkan selamat hari raya Idul Adha kepada pemerintah dan rakyat Iran mengungkapkan, hubungan dan kerja sama Iran dan Republik Azerbaijan semakin luas dan ini hasil dari kerja keras serta hubungan berkesinambungan dan hangat petinggi kedua negara.

Tehran Menerima Kunjungan Delegasi DPR RI

Pekan lalu, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Abdul Kharis Almasyhari memimpin sebuah delegasi untuk melakukan kunjungan kerja ke Republik Islam Iran.

Di hari pertama kunjungan, Almasyhari bertemu dengan Ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran Mojtaba Zanouri di gedung parlemen di Tehran.

Dalam pertemuan itu, dia menyinggung nilai perdagangan Indonesia dan Iran pada tahun 2018 yang mencapai 1 miliar dolar, di mana Iran mengimpor minyak kelapa sawit, kertas, suku cadang mobil, buah-buahan, kopi, cokelat, karet, sepatu, tekstil dan perangkat elektronik dari Indonesia.

Sementara Zanouri mengawali pembicaraannya dengan menyinggung kemajuan Iran di berbagai bidang, termasuk pertahanan dan pembangunan.

Dia mengatakan, dengan memperhatikan persamaan agama dan budaya antara Iran dan Indonesia maka kedua negara lebih bisa meningkatkan hubungan yang lebih akrab tanpa perlu takut terhadap sanksi Amerika Serikat.

Zanouri menambahkan, begitu juga dengan negara-negara Muslim lainnya, sudah seharusnya mereka tidak mengikuti kebijakan dan dikte AS.

Sementara dalam pertemuan hari kedua dengan Deputi Menteri Luar Negeri Iran urusan politik, Ketua Komisi I DPR RI di Tehran mengatakan, Iran sepanjang sejarahnya tidak pernah memulai perang, dan selanjutnya pun akan demikian, akan tetapi negara ini tidak ragu sedikitpun untuk membela diri, dan akan membalas cepat serta mematikan, setiap agresi.

Sayid Abbas Araqchi dalam pertemuan dengan Dr. H. Abdul Kharis Almasyhari, menyambut perluasan hubungan Iran-Indonesia, dan menjelaskan kebijakan pertahanan Iran.

Araqchi menuturkan, penguatan kemampuan pertahanan Iran berdimensi pencegahan dan tidak diarahkan untuk menyerang negara manapun.

Sehubungan dengan program nuklir damai Iran, dan klaim tidak berdasar Amerika Serikat, Araqchi menjelaskan, berdasarkan fatwa Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Iran haram menggunakan segala bentuk senjata pemusnah massal, akan tetapi berkat keahlian ilmuwan kami, teknologi nuklir dikembangkan dalam kerangka sebuah program damai di dalam negeri.

Pembebasan Kapal Tanker Iran

Pengadilan Tinggi Gibraltar pada hari Kamis, 15 Agustus, memutuskan pembebasan kapal tanker tersebut, sekalipun ada permintaan pemerintah Amerika Serikat untuk melanjutkan penahanan kapal tanker Grace 1 dan bahkan menyitanya untuk kepentingan AS.

Langkah Pengadilan Tinggi Gibraltar mencatat kekalahan lain dalam rapor Inggris dan pada saat yang sama mempermalukan pemerintah AS. Karena dengan media-media meliput permintaan pemerintahan Donald Trump dari pengadilan ini, praktis Donald Trump telah dipermalukan dalam opini publik.

Pembebasan kapal tanker "Grace 1" setelah penolakan Iran terhadap syarat yang disampaikan pemerintah Inggris untuk membebaskan kapal tanker ini, sekali lagi menunjukkan bahwa Republik Islam Iran telah berhasil dalam diplomasi dan di lapangan.



/129