Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Selasa

24 Desember 2024

20.42.13
1516562

Kharrazi: Kami Menghadapi Beragam Cara AS, Mulai dari Sabotase Hingga Mendukung Saddam dan Sanksi

Ketua Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Republik Islam Iran menekankan kesiapan Iran untuk berbicara dengan Amerika dan juga menghadapi berbagai tekanan.

Kamal Kharrazi, Ketua Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Iran, dalam sebuah wawancara dengan televisi Lebanon Al-Mayadeen pada hari Senin (23/12), tidak menganggap upaya untuk menumbangkan Iran sebagai hal baru.

Menurutnya, Upaya-upaya ini telah dilakukan sejak awal Revolusi Islam dan wajar jika Iran akan merespons setiap agresi terhadapnya, seperti yang telah dilakukan sejauh ini dan jika mereka ingin mengambil tindakan terkait masalah nuklir terhadap Iran, Tehran akan meresponsnya dalam waktu yang diperlukan.

Menurut laporan jaringan media Sahab, Kharazi lebih lanjut mengatakan, Rencana untuk menggulingkan rezim di Iran adalah proyek Amerika-Israel yang telah disampaikan sejak awal dan sejak kemenangan Revolusi Islam di Iran, dan kami telah menghadapi permusuhan dan berbagai metode Amerika yang tujuannya adalah untuk mengubah sistem. Mereka mencoba untuk menggulingkan Republik Islam Iran. Kemudian mereka mendukung Saddam untuk menggulingkan Iran dan mencoba segala cara permusuhan. Namun yang jelas adalah sanksi maksimum mereka gagal memalukan.

Dalam wawancara tersebut, ketua Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Republik Islam Iran juga menekankan kesiapan Iran untuk berbicara dengan Amerika Serikat dan menghadapi tekanan.

Kharrazi menambahkan, Republik Islam Iran harus kuat melawan ancaman. Yang menciptakan pencegahan terhadap konspirasi mereka adalah kekuatan. Iran mempunyai banyak kemampuan, dan musuh juga sadar akan fasilitas, potensi, dan kekuatan nyata Iran.

Alasan jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad

Ketua Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Republik Islam Iran dalam wawancara mengenai penyebab jatuhnya pemerintahan Bashar Al-Assad menjelaskan bahwa Amerika selalu menentang pemerintahan Bashar Al-Assad dan ingin menggulingkannya, seraya mengatakan, Peristiwa di Suriah adalah rencana Amerika-Israel.

Menurut Kharrazi, Tentu saja kelompok dan negara lain, termasuk Turki, juga berperan dalam peristiwa tersebut. Turki memiliki perbedaan geografis-historis dengan Suriah, dan hal ini memotivasi Turki untuk memberikan dukungan logistik dan pelatihan kepada pasukan oposisi agar mereka dapat memasuki Suriah.

Alasan kehadiran pasukan Iran di Suriah

Kharrazi juga mengatakan tentang kehadiran pasukan Iran di Suriah. Menurutnya, Tujuan utama Iran mendukung pemerintahan Bashar al-Assad adalah untuk melawan kelompok Takfiri tidak hanya demi keamanan Suriah, tetapi juga demi keamanan Irak dan Iran, dan oleh karena itu, kaum Takfiri harus diberantas.

Diplomat Iran ini kemudian menekankan, Pihak penentang yang mengambil alih pemerintahan Suriah hingga saat ini belum melakukan perilaku anti-Iran, sehingga perilaku dan posisi Iran terhadap mereka didasarkan pada perilaku dan posisi mereka di masa depan, dan untuk Iran, kemerdekaan, kedaulatan dan integritas wilayah Suriah adalah penting.

 Alasan invasi rezim Zionis ke wilayah Suriah

Kharrazi juga mengatakan tentang alasan pelanggaran Israel di wilayah Suriah, Benyamin Netanyahu, Perdana Menteri Rezim Zionis mengumumkan pada tahun 1996 bahwa satu-satunya solusi terhadap masalah Palestina adalah dengan menggulingkan negara-negara yang pro-Palestina, dan sekali lagi ini strategi ini dimunculkan pada tahun 2002 di Kongres Amerika dan apa yang terjadi sekarang sebenarnya adalah penerapan strategi ini dan Amerika mendukung strategi ini.(sl)