3.000 ulama Ahlu Sunnah Iran, dalam suratnya untuk Ayatullah Sayid Ali Khamenei, menyampaikan terimakasih, dan dukungan terhadap operasi Wa'd Sadiq 2.
Di salah satu bagian surat itu disebutkan, "Berkat kepemimpinan yang kuat dan bijaksana Anda, dan setelah bersabar sekian lama, lewat tangan kuat IRGC, jantung Wilayah pendudukan diserang di malam 1 Oktober 2024, dengan api kemarahan umat Islam, dan pasukan Ilahi. Hati keluarga syuhada yang bersedih, rakyat tertindas Palestina, dan seluruh orang merdeka dunia, kembali mendapat ketenangan, dan para pejuang tak kenal lelah Al Quds, mendapatkan kembali semangat dan tekad untuk melanjutkan perang melawan Rezim Zionis hingga akhir usia anak haram imperialisme dunia ini."
"Kami sekelompok Imam Jumat, Imam Jamaah, dan mubaligh Ahlu Sunnah Iran, sebagai pelayan Al Quran, ajaran Islam, dan penempuh jalan persatuan serta Jihad Penyadaran, mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya atas penjelasan Anda yang menyadarkan, dan khutbah-khutbah yang menaklukkan musuh di Salat Jumat terbaru Tehran, serta pembaruan kesetiaan pada cita-cita Imam Khomeini, syuhada, dan mengikuti Pemimpin Agung tersebut, kami menyampaikan terimakasih dari lubuk hati paling dalam atas operasi hebat Wa'd Sadiq 2 IRGC, dan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, terhadap Rezim penjajah, pembunuh anak, kepada Pemimpin bijaksana, para komandan, dan pejuang di jalan Allah SWT," imbuhnya.
Pengamat politik Iran, Mohammad Kazem Anbarloui, menjelaskan berbagai dimensi surat ulama Sunni tersebut sebagai berikut,
Alasan pertama mengapa surat ini penting karena menampakkan wajah persatuan umat, dan menciptakan persatuan. Sebuah langkah yang sepenuhnya bertolak belakang dengan keinginan aliansi Barat-Israel. Langkah ini meunjukkan bahwa Ahlu Sunnah, berdiri di samping saudara-saudaranya Syiah, dalam melawan Istana penindasan, dan tidak bersedia diam menghadapi kejahatan para penjajah. Di tengah masyarakat, persatuan yang berporos pada Al Quds dan cita-cita Palestina, dalam beberapa hari ini terlihat dengan jelas. Ketika warga Mesir dan Maroko, ramai-ramai merespons khutbah Rahbar, di Salat Jumat Tehran, atau orang-orang Yordania dan Irak, memuji rudal-rudal Iran, yang menghantam Israel, lewat nyanyian. Ini tidak lain adalah bentuk persatuan umat Islam. Selain itu aksi unjuk rasa rakyat di Pakistan, India, Turki, dan negara lain.
Alasan kedua, reaksi terhadap langkah ulama Sunni Iran, itu nampak di medan tempur. Musuh dengan menggunakan instrumen media, berulangkali berusaha menggambarkan konstelasi Palestina terkini sebagai ketegangan Poros perlawanan dengan Rahbar Iran, sehingga dengan cara itu berusaha memecah belah Ahlu Sunnah, serta menjauhkan mereka dari masalah ini.
Surat para ulama Ahlu Sunnah Iran, kepada Ayatullah Khamenei, memiliki kata kunci, dan itu adalah penegasan atas gerakan di jalan persatuan, dan Jihad Penyadaran. Artinya, di tengah upaya Barat, jalan persatuan berkat bantuan Ilahi, berjalan di rel yang benar, dan bukti nyatanya adalah persatuan gerakan pejuang Sunni seperti Hamas dan Jihad Islam di Palestina, dengan Hizbullah di Lebanon dan Ansarullah di Yaman, mereka bergerak bersama untuk membebaskan Palestina. Imam Khamenei dalam khutbah Salat Jumat terbaru berbicara kepada Dunia Barat, dan dengan bahasa Dunia Islam, menjelaskan tentang perang narasi terkait Badai Al Aqsa, kepada seluruh dunia.
Hari ini, lebih dari setahun sejak serangan Israel, ke Jalur Gaza, lebih dari 150.000 warga Gaza terluka atau gugur. Di tengah semua ini, ulama Dunia Arab dan Islam, memilih tetap membisu, dan hanya menonton. Tapi Republik Islam Iran, di bawah kepemimpinan Imam Khamenei, dengan dukungan tegas atas gerakan para pejuang Palestina, yang harus membayar mahal untuk itu, berhasil membalikkan keadaan untuk rakyat Palestina, dan menghidupkan kembali Palestina sebagai masalah utama Dunia Islam.
Di jalan ini, Ayatullah Khamenei, muncul sebagai seorang pemegang panji besar yang dalam beberapa bulan terakhir, peran strategisnya diakui sendiri oleh banyak ulama Ahlu Sunnah, dan menunjukkan peran strategis Rahbar, dalam pertempuran kali ini di kawasan. Persatuan umat Islam dunia dapat menjadi seperti bahan bakar rudal dalam operasi Wa'd Sadiq 1 dan 2, yang dengan mudah menghantam jantung Rezim Zionis, AS, negara-negara Barat, dan sekutu-sekutu regionalnya. (HS)