Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Selasa

6 Agustus 2024

15.01.28
1477021

AS: Jika Jepang Tak Kami Korbankan, Masa Depan Dunia Sarat Perang

Parstoday – Hari ini, 79 tahun lalu, kota Hiroshima di Jepang, rata dengan tanah akibat bom atom Amerika Serikat. Kejahatan tersebut meninggalkan dampak-dampak sampai hari ini.

Tanggal 6 Agustus 1945, sebuah pesawat pembom B-29 Angkatan Bersenjata AS, atas perintah Presiden Henry Truman, menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima, Jepang.

Bom atom yang dijatuhkan AS di atas kota Hiroshima, dinamai Little Boy, dan tidak butuh waktu lama untuk membunuh ribuan orang saat itu juga, dan membunuh puluhan ribu lainnya hingga akhir tahun 1945.

Saat bom atom AS, dijatuhkan, Hiroshima, ditinggali oleh 280-290 ribu warga sipil Jepang, dan 43.000 tentara. Diperkirakan antara 90.000 hingga 166.000 orang kehilangan nyawa akibat ledakan bom atom AS dalam rentang waktu empat bulan setelah pengeboman.

Kementerian Energi AS, setelah lima tahun, memperkirakan kemungkinan 200.000 orang atau lebih terbunuh akibat bom atom AS, sementara pejabat kota Hiroshima, mengatakan 237.000 orang langsung atau tidak langsung tewas akibat dampak bom atom termasuk karena luka bakar dan penyakit-penyakit akibat radiasi nuklir serta kanker.

Tiga hari kemudian bom atom kedua yang diberi nama Fat Man, dijatuhkan ke atas kota Nagasaki, Jepang. Menurut keterangan pejabat Jepang, sekitar 500.000 orang tewas akibat bom atom yang dijatuhkan AS ke Nagasaki, dan sebagian besar warga sipil.

Pemboman nuklir Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, adalah satu-satunya penggunaan senjata nuklir dalam perang di dunia. AS sama sekali tidak pernah meminta maaf atas penggunaan bom atom ini.

Perilaku media-media arus utama, dan para sejarawan terkemuka AS, terkait pemboman atom dua kota di Jepang, ditunjukkan dengan mengarang cerita aneh dengan tema pentingnya pemboman AS ini.

Menurut cerita media-media itu, jika AS, tidak melakukan hal ini, maka perang akan berlanjut, dan dunia akan dilanda peperangan, dan pembunuhan-pembunuhan yang lebih besar.

Setelah Perang Dunia II, AS, mengaku bertanggung jawab atas pemboman tersebut, dan mengerahkan pasukan serta melancarkan berbagai perang mulai dari Korea dan Vietnam, hingga Irak, Afghanistan, dan Libya, serta wilayah Balkan, dan Amerika Latin.

Berdasarkan keterangan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, SIPRI, yang dirilis pada tahun 2023, saat ini sembilan negara dunia termasuk AS, Rusia, Inggris, Prancis, Cina, India, Pakistan, Korea Utara, dan Israel, memiliki senjata nuklir. (HS)