Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, terkait lawatan PM India ke Rusia, menuturkan, "AS sudah menyampaikan kekhawatiran-kekhawatirannya soal hubungan India dan Rusia."
Selain menunjukkan kekhawatiran atas perluasan hubungan India dan Rusia, Miller juga meminta pemerintah New Delhi, untuk memberikan peringatan yang diperlukan kepada Rusia, terkait perang melawan Ukraina.
"Saya berharap India, dan negara mana pun yang bermitra dengan Rusia, secara terbuka meminta Moskow untuk menghormati Piagam PBB, kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Amerika Serikat, adalah pendukung utama perluasan NATO di timur Eropa, dalam rangka mengancam Rusia, dan AS juga merupakan sekutu utama Ukraina, dalam perang melawan Rusia.
PM India, untuk pertama kalinya sejak perang Rusia dan Ukraina, melakukan kunjungan dua hari ke Moskow, dan pada hari Senin (8/7/2024) bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di kediamannya di Novo-Ogaryovo.
Setelah bertemu dengan Presiden Rusia, PM India Narendra Modi, di akun media sosial X mengaku bahwa dirinya sangat menantikan perundingan resmi dengan Vladimir Putin.
"Kunjungan ke Moskow, dan perundingan dengan Presiden Rusia, akan memperkuat persahabatan dua negara lebih dari sebelumnya," kata Modi.
Rencananya hari Selasa (9/7) perundingan resmi delegasi India dan Rusia, akan dilakukan. Dalam perundingan ini kedua pihak diharapkan dapat memusatkan perhatian pada masalah ekonomi, kerja sama di bidang energi, perdagangan, produksi, dan penawaran pupuk kimia.
Dengan memperhatikan krisis Ukraina, dan sanksi-sanksi Barat, terutama Amerika Serikat, terhadap Rusia, maka perluasan kerja sama India dan Rusia, menjadi hal yang sangat penting bagi Moskow.
Pemerintah Rusia, menganggap peningkatan hubungan dengan sekutu-sekutunya dalam rangka menghadapi tekanan-tekanan politik, dan ekonomi Barat, sangat krusial.
New Delhi dan Moskow, sejak pecahnya Perang Dingin, telah mempertahankan hubungan dekatnya, dan untuk waktu yang cukup lama, Moskow, menjadi pemasok terbesar senjata bagi New Delhi.
Pada saat yang sama, India, telah berubah menjadi konsumen terbesar minyak Rusia, dan membuka pasar baru bagi Moskow, setelah terputus dari para konsumen tradisionalnya di Eropa. (HS)