Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Minggu

21 April 2024

01.32.00
1452836

Ayatullah Ramezani:

Renovasi Pemakaman Baqi adalah Keinginan Umat Islam di Dunia

Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as menyatakan: “Saya berharap umat Islam di dunia akan memulihkan kubah dan pelataran Baqi karena ada semangat tauhid di tempat suci dan pelataran para Imam as dan menjadi tempat ziarah bagi kaum muslimin.”

Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional ABNA, pada siang Rabu (17/4) dalam pertemuan para jamaah dan pegawai Lembaga Internasional Ahlulbait as kota Qom Republik Islam Iran berkata: “8 Syawal adalah hari peringatan penghancuran makam para Imam Baqi. Secara historis, ini adalah hari yang pahit dan penting.”

Ayatullah Reza Ramezani menambahkan: “Pada tahun 1322 H, kaum Wahabi mencoba menghancurkan pemakaman Baqi dan menghancurkan sebagian darinya, namun Kesultanan Utsmaniyah mengalahkan mereka, dan kaum Muslim membangun kembali Pemakaman Baqi, namun pada tahun 1344 H, kaum Wahhabi, dengan telah berhasil meraih kekuasaan, mereka kembali menyerang Pemakaman Baqi, merusaknya, dan terjadilah peristiwa yang sangat pahit yaitu penghancuran makam para Imam di Baqi.”

“Kaum Wahabi kemudian menyerang Karbala dan setelah pembantaian tersebut, mereka menjarah kekayaan kota ini. Mereka juga menyerang Najaf, tetapi mereka menghadapi perlawanan dari penduduk kota ini sehingga tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka bahkan menghancurkan kuburan ibunda Nabi Muhammad saw yang diberkahi dan mereka ingin menghancurkan makam Nabi Muhammad saw namun mereka tidak melakukannya karena beberapa alasan.” Tambahnya.

Dengan menunjuk pada akar penyimpangan kaum Wahhabi, Ayatullah Ramezani menyatakan: “Meskipun prinsip-prinsip ziarah, syafaat, dan jalan keluar diterima oleh ulama Syiah dan Sunni, dan ulama perbandingan mazhab telah menulis karya tentang topik ini, namun kaum Wahabi, karena penyimpangan ideologi mereka dan fakta bahwa mereka tidak dapat menggunakan ayat-ayat syafaat untuk menafsirkan dan memahami dasar-dasar agama dengan benar, oleh karena itu, mereka memperkenalkan ziarah kubur dan doa di kuburan sebagai contoh kesyirikan.”

Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional  melanjutkan: “Menurut prinsip-prinsip agama, para pemimpin ilahi, orang-orang suci dan imam yang meninggalkan dunia ini tetap hidup di sisi Allah dan memiliki kehadiran spiritual, kehidupan, dan kedekatan. Prinsip bertawassul, ziarah dan syafaat diterima sebagai salah satu aksioma Al-Qur'an. Pada dasarnya tempat suci dan pelataran Baqi' dibangun oleh kaum Sunni sendiri, yang kemudian dihancurkan oleh kaum Wahabi. Ulama Sunni seperti Ghazali menganggap ziarah Baqi sebagai salah satu dari sunnah-sunnah, dan Abu Hanifah biasa pergi ke makam Baqi dan menziarahi orang yang dimakamkan di sana.”

Ayatullah Ramezani menyatakan bahwa penghancuran kuburan Baqi adalah masalah dunia Islam dan mengatakan: “Umat Islam, baik Syiah maupun Sunni, sangat getir dengan masalah ini, dan hati seluruh umat beragama dan beriman di dunia telah terluka oleh kejadian ini, namun kaum Syiah mempunyai kepercayaan yang lebih khusus terhadap Baqi karena mereka menziarahi pemakaman Bagi karena menjadi sunnah para Imam dan Maksumin as. Begitulah kehidupan Ahlulbait as dan Imam Husain as senantiasa menziarahi makam Imam Hasan as di Baqi. Selain itu, umat Islam dan Syiah biasa pergi ke pemakaman Baqi, mereka hadir dalam suasana spiritual ini dan mereka menggunakan para imam as sebagai perantara dalam doa tawassul mereka.”

Ayatullah Ramezani menekankan bahwa para ulama dan pemikir harus menjawab syubhat yang dilontarkan kaum Wahabi, dan menyatakan: “Kita harus mengetahui Ahlulbait as secara akurat kepada anggota masyarakat dan dunia, bahkan Wiki Syiah dapat menciptakan banyak pengaruh dalam hal ini, terutama dalam bidang menjawab syubhat-syubhat dari kaum Wahabi.”

Pada bagian akhir pernyataannya, Ayatullah Ramezani mengatakan, “Rekonstruksi makam Baqi adalah permasalahan dunia Islam. Saya berharap umat Islam di dunia akan sampai pada kesimpulan ini dan membangun kembali kubah dan pelataran Baqi karena terdapat semangat tauhid di tempat suci dan pelataran para Imam menjadi pusat ziarah bagi orang-orang beriman untuk semakin dekat dengan Allah Swt.”