Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Selasa

2 April 2024

14.30.50
1448509

Reaksi Iran atas Serangan Israel ke Gedung Konsulatnya di Damaskus

Korp Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dalam sebuah pernyataan pada Senin malam mengumumkan gugurnya tujuh orang penasihat Iran yang mmembantu menjaga keamanan regional dalam serangan rudal Israel terhadap gedung konsulat di kedutaan Besar Republik Islam Iran di Damaskus.

Dalam pernyataan ini, Korps Garda Revolusi Islam mengutuk keras kejahatan teroris ini dan mengucapkan selamat serta belasungkawa atas gugurnya syuhada, dan mengatakan bahwa dalam serangan rudal rezim Zionis ke bagian konsulat Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Damaskus menyebabkan Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi dan lima orang perwira pendamping mereka gugur.Menanggapi serangan teroris yang dilakukan rezim Zionis terhadap bagian konsulat kedutaan Iran di Damaskus, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengumumkan bahwa Tehran akan memutuskan jenis tanggapan dan hukuman yang tepat terhadap agresor. Menyusul serangan teroris ini, Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad melakukan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian saat hadir di kedutaan Iran di Damaskus. Dalam percakapan telepon tersebut, Menteri Luar Negeri Suriah menggambarkan serangan Israel terhadap gedung bagian konsuler Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Damaskus sebagai pelanggaran berat terhadap peraturan internasional, khususnya Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik tahun 1961. 

 Dalam panggilan telepon tersebut, Amir Abdullahian mengutuk serangan teroris ini dan menyatakan bahwa Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Rezim Zionis, telah kehilangan keseimbangan mental akibat kekalahan di Gaza. Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan luar biasa hari ini, Selasa untuk menyelidiki serangan udara rezim Zionis terhadap gedung kedutaan Iran di Suriah. Sebelumnya, perwakilan Iran di PBB, ketika meminta diadakannya pertemuan darurat Dewan Keamanan, dengan mengatakan, "Iran mempunyai hak yang sah dan melekat berdasarkan hukum internasional dan Piagam Bangsa-Bangsa untuk menanggapi dengan tegas tindakan teroris semacam itu." Sejauh ini, beberapa negara termasuk Suriah, Rusia, Arab Saudi, Qatar, UEA, Yaman, Kuwait, Indonesia dan Pakistan mengutuk serangan teroris tersebut. Selasa pagi, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Swiss di Tehran yang mewakili kepentingan Amerika di Iran juga dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Iran.
 Berdasarkan pengumuman Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, pemanggilan ini dilakukan untuk menjelaskan dimensi serangan teroris dan kejahatan rezim Israel dan menekankan tanggung jawab pemerintah AS yang selama ini menjadi pendukung Israel. Amir Abdollahian di jejaring sosial X menegaskan bahwa dalam pemanggilan ini untuk menyampaikan pesan penting yang dikirimkan kepada pemerintah Amerika sebagai pendukung rezim Zionis, dan menyatakan bahwa Amerika harus bertanggung jawab.
 Selama beberapa tahun terakhir, rezim Zionis telah berulang kali menyerang berbagai wilayah di Suriah. Gelombang serangan ini semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah tanggal 7 Oktober lalu dan dengan dimulainya babak baru kejahatanrezim Zionis di Jalur Gaza. Sejumlah anggota pasukan militer Iran yang tergabung dalam Korp Quds IRGC hadir di Suriah atas permintaan pemerintah Suriah untuk membantu menjaga keamanan kawasan Asia Barat dan memberikan layanan konsultasi serta membantu pasukan militer Suriah dalam memerangi terorisme, khususnya perang melawan kelompok teroris Daesh.(PH)