Seperti
dilaporkan televisi al-Mayadeen, Amos Yadlin mengatakan, transformasi
dalam satu tahun terakhir di isu-isu seperti pengokohan hubungan Iran
dengan Cina dan Rusia, kesepakatan dengan Arab Saudi, serta lemahnya
Israel karena krisis internal membuat Iran merasa posisinya di tingkat
internasional telah kuat.
"Saya percaya bahwa beberapa kesepahaman antara Iran dan Amerika Serikat mengenai masalah nuklir juga telah membantu memperkuat posisi Iran di tingkat internasional, dan semua perkembangan ini terjadi dalam situasi di mana musuh utama Iran, yaitu Israel, melemah karena krisis internal," ungkap Yadlin.
Lebih lanjut ia merujuk pada penolakan Iran terhadap kehadiran sepertiga inspektur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di negara ini, dan mengatakan, "Tindakan Iran ini khusus dilakukan terhadap Eropa, karena menurut perjanjian tahun 2015, sanksi terhadap sektor rudal dan teknologi Iran seharusnya dicabut oleh Eropa, yang baru-baru ini mereka mengumumkan tidak akan mencabut sanksi tersebut."
Amos Yadlin juga menilai langkah Tehran ini dipicu oleh semakin kuatnya posisi Iran yang berusaha memberi pelajaran kepada Eropa.
342/