Menurut Kantor Berita ABNA, Dirjen Pendidikan Provinsi Gilan Republik Islam Iran Mohammed Faizi hari ini, dalam upacara peringatan wafatnya Imam Khomeini, yang diadakan di Masjid Quds Rasht, pada Minggu (4/6), merujuk pada kurang efektifnya upaya memperkenalkan Imam Khomeini terhadap generasi muda, ia berkata. “Dunia saat ini haus akan hidaya Ilahi. Dan salah satu penyebabnya adalah kurangnya dunia mengenal sosok-sosok teladan.”
Dirjen Pendidikan Gilan kemudian menekankan bahwa pengenalan sifat-sifat Imam Khomeini kepada para santri dan generasi muda sangat urgen dilakukan. Ia berkata, “Dengan pengenalan yang benar, kita dapat mencegah penyalahgunaan dan distorsi kepribadiannya.”
Faizi menganggap Imam Khomeini sebagai sosok teladan dalam beragam dimensi. “Kita harus mencoba menunjukkan perilaku yang mencerminkan perilaku Imam Khomeini dalam gaya hidup kita.”
Faizi mencantumkan mistisisme, kesalehan, iman, kejujuran, kesederhanaan hidup dan ketabahan di antara karakteristik pendiri Republik Islam Iran tersebut. “Perilaku ini selalu terlihat dalam kehidupan pribadi dan sosialnya.” Ujarnya.
Dirjen Pendidikan Gilan menegaskan, “Semakin banyak berbagai aspek kehidupan Imam Khomeini dikenali dan dijalankan, semakin sedikit ruang untuk menyalahgunakan kehidupan dan perilakunya.”
Dia lebih lanjut menyatakan, “Sama seperti kita menerima pendiri Republik Islam Iran, maka kita harus menerima dan menaati penggantinya yang melanjutkan tugasnya sebagai wali fakih.”