Hossein Amir Abdollahian, Rabu (22/2/2023) dalam konferensi pers bersama dengan sejawatnya dari Irak, Fuad Hussein di Baghdad menuturkan, "Semua orang tahu pemerintah Irak mengambil langkah-langkah positif dan konstruktif dalam upaya mencabut sanksi menindas terhadap Iran, terkait Perundingan Wina, dan penuntasan perundingan nuklir."
Ia menambahkan, "Iran siap mengambil langkah untuk menuntaskan perundingan yang sudah dilakukan di Wina, berdasarkan perundingan sebelumnya, dan garis merah Republik Islam, akan tetapi statemen dan pesan-pesan kontradiktif akan diterima dari pihak Amerika Serikat, dan di bidang media, beberapa pejabat AS mengeluarkan pernyataan kontradiktif."
Menurut Abdollahian, Iran tidak pernah berusaha menguasai senjata nuklir dan bom atom, dan ada fatwa Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran tentang masalah ini.
Menlu Iran berharap Dirjen Badan Energi Atom Internasional, IAEA, Rafael Grossi dalam lawatannya ke Tehran beberapa hari ke depan, akan mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan masalah Iran, dengan pandangan profesional, dan terhindar dari politisasi.
Pada saat yang sama, Abdollahian menyatakan dukungan Republik Islam Iran atas pemerintah dan rakyat Irak, untuk merealisasikan keputusan Parlemen negara itu terkait penarikan mundur pasukan asing dari Irak.
Menlu Iran, hari Selasa tiba di Baghdad, untuk memenuhi undangan resmi sejawatnya dari negara itu, Fuad Hussein. (HS)