Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Senin

20 Februari 2023

19.05.14
1347786

Raisi: Pejabat Uni Eropa Akui Tuntutan Wajar Iran

Presiden Republik Islam Iran mengatakan bahwa para pejabat Uni Eropa telah mengakui tuntutan wajar Iran dalam negosiasi untuk mencabut sanksi.

Negosiasi pencabutan sanksi Iran diadakan di Wina pada 4 Agustus 2022, dan berakhir pada 8 Agustus dengan kembalinya delegasi ke ibu kota negara mereka masing-masing.

Setelah berbulan-bulan pembicaraan intensif di Wina, negosiasi pencabutan sanksi telah mencapai tahap ketika Amerika Serikat sebagai pihak yang melanggar JCPOA, menerima tuntutan wajar Iran dan persyaratan untuk pembentukan perjanjian yang stabil dan andal.

Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi dalam sebuah wawancara dengan media Cina, CGTN hari Minggu (19/2/2023) mengatakan bahwa Amerika dan Eropa mengklaim sedang mencari kesepakatan, tetapi dalam praktiknya tidak demikian.

Raisi menganggap sanksi barat yang kejam sebagai perang melawan bangsa Iran.

"Amerika dan Eropa keliru besar telah meninggalkan meja perundingan dan mendukung kerusuhan di Iran," ujar Presiden Iran.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran dan Cina telah memperluas hubungan mereka di tiga tingkat makro yaitu: politik-ekonomi, keamanan-pertahanan dan geopolitik-strategis, dan penandatanganan dokumen strategis 25 tahun merupakan langkah penting menuju penyelesaian proses tersebut.

Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran baru-baru ini mengunjungi Cina atas undangan resmi Presiden Cina, Xi JInping.

Raisi tiba di Tehran pada 16 Februari setelah bertemu dengan Presiden, Perdana Menteri, dan Ketua Kongres Nasional Rakyat Cina.(PH)

342/