Nasser Kanaani, Selasa (31/1/2023) mengatakan, "Berlanjutnya kematian beruntun para imigran, dan tewasnya 500 warga pribumi di penjara-penjara Australia mungkin hanya puncak gunung es pelanggaran hak asasi manusia di negara itu."
Jubir Kemlu Iran menambahkan, "Apakah masyarakat internasional akan memaksa Australia untuk menjawab pertanyaan ini ?."
"Langkah anti-Iran terbaru Australia dilakukan padahal selama bertahun-tahun pemerintah negara itu secara terorganisir melanggar hak asasi warga pribumi Australia, juga hak para tahanan dan imigran, selain itu Canberra melindungi anasir-anasir kelompok teroris, dan separatis anti-Iran," paparnya.
Menurut Kanaani, sejumlah organisasi internasional dalam satu dekade terakhir telah menyampaikan laporan-laporan yang bisa dipertanggungjawabkan terkait pelanggaran HAM di Australia.
"Baru-baru ini Australia bahkan melarang masuk delegasi komite internasional pencegahan atas penyiksaan yang akan meninjau tempat-tempat penahanan di negara itu, dan melanggar komitmen HAM dengan maksud menutupi perilaku anti-kemanusiaan terhadap para imigran," imbuhnya.
Jubir Kemlu Iran mengingatkan komitmen internasional Australia di bidang perang melawan terorisme, penyebaran kebencian dan penegakkan HAM, serta menyebut rekam jejak HAM Australia, gelap dan perlu mendapat perhatian dunia. (HS)
342/