Syeikh Naim Qassem, Senin (23/1/2023) terkait masalah pemilihan Presiden Lebanon menuturkan, "Presiden yang diinginkan Hizbullah adalah orang yang tidak tunduk dan patuh pada orang lain di dalam maupun luar negeri, dan juga bukan seorang provokator."
Ia menambahkan, "Hizbullah mendesak pembahasan dan dialog untuk mendekatkan pandangan, dan mencegah segala bentuk upaya merusak perdamaian serta stabilitas dalam negeri dan persatuan nasional."
Menurut Syeikh Naim Qassem, sikap Hizbullah sehubungan dengan struktur pemerintahan di Lebanon sudah diketahui semua orang, dan kelompok ini berkomitmen pada Perjanjian Taif. (HS)
342/