Sejak pemilihan umum Knesset pada November lalu, muncul fenomena pemukim Zionis beramai-ramai meninggalkan Israel.
Situs Times of Israel dalam sebuah laporan hari Jumat (20/1/2023) mengumumkan, "Bersamaan dengan ketakutan warga Israel menghadapi eskalasi ancaman eksternal dan kondisi internal yang tegang, Kedutaan Besar Prancis di Tel Aviv mengumumkan peningkatan 13 persen dalam jumlah aplikasi baru Israel untuk kewarganegaraan Prancis,".
Firma hukum yang menangani masalah kewarganegaraan Eropa telah mengumumkan bahwa jumlah aplikasi baru untuk kewarganegaraan Portugis, Jerman, dan Polandia juga meningkat puluhan persen.
Sejak Benyamin Netanyahu kembali menjabat sebagai perdana menteri rezim Zionis, yang terjadi setelah gerakan sayap kanan memenangkan lebih banyak suara dalam pemilu Knesset baru-baru ini, kondisi di wilayah pendudukan semakin memburuk dari hari ke hari yang memicu gelombang migrasi balik dari Israel ke luar yang semakin intensif.
Para pemimpin Tel Aviv, yang dalam beberapa tahun dan dekade terakhir selalu berusaha mendorong orang Yahudi dari negara lain untuk berimigrasi ke tanah Palestina yang didudukinya, tidak mengira naiknya Netanyahu akan meningkatkan migrasi balik dari Israel.(PH)
342/