Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ABNA
Minggu

11 April 2021

14.37.16
1130391

Wawancara dengan Jurnalis Indonesia:

Masih Banyak Umat Islam Indonesia yang Belum Mengenal Imam Husain as dengan Baik

Meskipun Indonesia adalah negara Islam terbesar di dunia, namun sebagian besar umat Islam yang tinggal di negara ini beum memiliki pengetahuan yang memadai mengenai Imam Husain as dan peristiwa Asyura.

Menurut Kantor Berita ABNA, Indonesia adalah salah satu negara yang terletak di Asia Tenggara, dan dikenal sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Dengan luas wilayah 1 juta 904 ribu km persegi, menetap 270 juta jiwa penduduk. Indonesia juga dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. 

Data kependudukan terbaru menyebutkan sekitar 86,1 % penduduk Indonesia beragama Islam, dan sisanya beragama Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Konghucu. Meskipun dalam catatan sejarahnya, Islam adalah agama yang terakhir masuk dan tersebar di Indonesia, namun menjadi agama yang paling banyak pemeluknya. Islam masuk ke Indonesia dan tersebar disebutkan melalui pelaut dan pedagang muslim dari Gujarat Persia, Arab dan China. 

Sejarah masuknya Syiah disebutkan oleh peneliti seiring dengan masuknya Islam pertama kali di nusantara. Islam bercorak Syiah ditemukan telah mewarnai kerajaan-kerajaan Islam pertama di nusantara. Namun dalam perkembangannya, dengan kerajaan-kerajaan Islam dikuasai Islam bermazhab Ahlusunnah, Syiah menjadi tidak terdengar. Sampai dengan meletusnya Revolusi Islam Iran pada tahun 1979 yang pengaruhnya sampai ke Indonesia. Pasca Revolusi Islam Iran, kehidupan Syiah di Indonesia disebut memasuki fase kedua. Dengan bergulirnya reformasi, penganut Syiah di Indonesia mulai berani menampakkan eksistensinya melalui kegiatan-kegiatan keislaman dengan ciri khas tradisi Syiah. Semakin tahun penganut Syiah semakin banyak, majelis-majelis Syiah khususnya ketika melakukan peringatan Asyura hampir merata ada disetiap daerah di Indonesia. Lembaga Internasional Ahlulbait as melalui data yang ada menyebutkan, muslim Indonesia yang bermazhab Syiah ada sekitar 2 juta orang. 

Berikut ini wawancara jurnalis ABNA dengan salah seorang jurnalis Indonesia Musa Hussain mengenai kondisi warga Syiah di Indonesia. Musa Hussain adalah salah satu peserta Konferensi Umum Lembaga Internasional Ahlulbait as ke enam yang terselenggara di Tehran, Republik Islam Iran. 

ABNA: sebelumnya mohon perkenalkan diri anda.

Saya Musa Hussain dari Indonesia dan saya seorang guru dan jurnalis. Saya aktif mengelola beberapa situs di bidang berita dunia Islam dan topik lainnya. Upaya kami di situs-situs ini adalah untuk menyebarkan berita dunia Islam terutama menanggapi distorsi atau berita manipulatif yang cenderung memojokkan Syiah. 

ABNA: Bisakah anda menjelaskan mengenai kelompok takfiri di Indonesia, apa kegiatannya dan seberapa besar pengaruhnya?

Kelompok-kelompok takfiri sangat aktif menyebarkan dakwahnya di media sosial. Mereka mengelola banyak situs yang aktif melakukan propaganda dan  permusuhan pada kelompok-kelompok yang berbeda denga mereka terutama pada komunitas Syiah. Propaganda negatif mereka atas Syiah tidak pernah satu haripun berhenti. Melalui outlet media seperti televisi, radio, surat kabar dan jejaring sosial mereka mempengaruhi masyarakat Indonesia untuk meyakini Syiah itu aliran sesat dan berbahaya. 

ABNA: Apa yang anda lakukan untuk menghadapi ujaran fitnah kelompok takfiri tersebut?

Kami menjelaskan distorsi kelompok takfiri khususnya dari kalangan Wahabi terhadap keyakinan Syiah, dan dalam hal ini, kami menerbitkan banyak artikel dan wawancara di situs kami terutama wawancara dengan cendekiawan Muslim Indonesia yang moderat. Kami mengumpulkan dan menerbitkan kumpulan kesamaan antara Syiah dan Sunni, terutama di bidang tauhid, nubuwah, ma'ad, dan hal-hal lainnya.

Namun sayangnya, kelompok takfiri memiliki kekuatan media yang lebih besar daripada yang kami miliki. Wahabi memiliki suara yang lebih keras, sehingga kami tidak dapat memberi informasi yang memadai kepada netizen. Tetapi mereka yang membaca koran, situs web dan artikel-artikel yang kami buat, menyadari kebenaran dan memahami bahwa propaganda Wahabi adalah salah dan tidak benar. 

ABNA: Bagaimana pandangan masyarakat umum Indonesia terhadap Imam Husain as dan peristiwa Asyura?

Meskipun Indonesia adalah negara Islam terbesar di dunia, namun sebagian besar umat Islam yang tinggal di negara ini beum memiliki pengetahuan yang memadai mengenai Imam Husain as dan peristiwa Asyura. Bisa dibilang hanya sedikit penduduk Indonesia yang memiliki informasi yang memadai dan benar mengenai hal ini. Beberapa orang di Indonesia yang memiliki informasi tentang Imam Husain as dan peristiwa Asyura memiliki pemikiran yang salah dan karena banyak orang Indonesia belum mengenal dengan baik sosok Imam Husain as dan peristiwa Asyura, sehingga ketika mereka diperkenalkan mengenai Imam Husain as dan peristiwa Asyura dalam perspektif Wahabi dengan menyelipkan agitasi kebencian pada Syiah, maka masyarakat umum menerima. Bahkan mereka menerima informasi bohong Wahabi yang mengatakan umat Syiah itu melakukan haji bukan di Mekah melainkan di Karbala.