12 Mei 2025 - 11:16
Trump vs Netanyahu: Retaknya Hubungan Tradisional dengan Israel

Pada masa kepresidenan Donald Trump, hubungan Amerika Serikat dengan rezim Zionis Israel mengalami ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perbedaan pandangan strategis antara Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, khususnya mengenai konflik Yaman dan Gaza, menjadi indikator jelas pergeseran kebijakan Washington terhadap Tel Aviv.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Pada masa kepresidenan Donald Trump, hubungan Amerika Serikat dengan rezim Zionis Israel mengalami ketegangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perbedaan pandangan strategis antara Trump dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, khususnya mengenai konflik Yaman dan Gaza, menjadi indikator jelas pergeseran kebijakan Washington terhadap Tel Aviv.

Trump, dengan pendekatan pragmatis dan berorientasi pada kepentingan langsung AS, enggan terlibat dalam konflik-konflik regional yang dianggapnya mahal dan tidak menguntungkan. Ia menolak mendukung secara membabi buta kebijakan militeristik Netanyahu, dan lebih memilih solusi diplomatik, termasuk mediasi dalam konflik Gaza melalui negara-negara seperti Qatar dan Oman.

Ketegangan memuncak ketika Trump secara sepihak menghentikan dukungan militer terhadap serangan Israel terhadap Yaman dan menyatakan bahwa AS "tidak butuh izin Israel" untuk bertindak. Sikap ini mengejutkan Tel Aviv, terutama karena disampaikan bersamaan dengan agresi militer Israel terhadap bandara di Sanaa.

Trump juga menunjukkan keengganan terhadap permintaan Netanyahu untuk terus menekan Hamas. Ia justru mendukung gencatan senjata dan dilaporkan akan mengakui negara Palestina dalam kunjungan mendatang ke kawasan Teluk. Dalam pertemuan-pertemuan bilateral, sikap dingin Trump terhadap Netanyahu tampak jelas, hingga muncul laporan bahwa Netanyahu "dipanggil" ke Washington, bukan diundang.

Selain faktor politik, faktor pribadi juga berperan besar. Trump merasa Netanyahu menyalahgunakan hubungan pribadi mereka untuk kepentingan politik domestik Israel. Kepercayaan itu memuncak setelah bocornya komunikasi rahasia antara Netanyahu dan penasihat keamanan nasional AS, yang berujung pada pemecatan sang penasihat.

Pada akhirnya, meski hubungan strategis AS-Israel tetap eksis, era kepatuhan mutlak Washington terhadap Tel Aviv tampaknya berakhir di era Trump. Kini, pendekatan Trump lebih menekankan transaksi yang saling menguntungkan dan menjauh dari konflik regional yang dinilai tak menguntungkan bagi Amerika.

Your Comment

You are replying to: .
captcha