Menurut Kantor Berita ABNA, Hadhrat Ayatullah al uzhma Nashir Makarim Shirazi rabu (8/5) dalam mejelis Dars Kharij Fiqh yang diasuhnya di masjid A'zham Qom dengan menukil salah satu riwayat dari Imam al Hadi menyatakan, "Sewaktu ditimpa musibah, bagi siapa yang menghadapinya dengan penuh kesabaran maka selain Allah SWT menggantinya dengan kebaikan ia juga akan mendapat pahala yang banyak. Namun bagi mereka yang tidak sabar dengan musibah yang menimpanya, maka ia akan terjebak pada musibah lainnya yang lebih berat."
"Sewaktu masalah dan problema kehidupan menimpa kita, maka tidak ada jalan lain, selain meningkatkan sikap tawakkal dan kebergantungan kita kepada Allah SWT, sebab sesungguhnya dibalik dari setiap musibah ada hikmah dan pelajaran yang sangat besar." Lanjut ulama marja taklid tersebut.
Pada bagian lain ceramahnya, berkenaan dengan hari peringatan wafatnya Syaikh Kulaini ulama besar Syiah yang menulis kitab al Kafi diantara kitab hadits penting dikalangan Syiah 19 Urdibehest menerut kalender Persia, Ayatullah Makarim Shirazi mengatakan, "Tarikh kelahiran Syaikh Kulaini tidak ada yang dapat memastikan, namun wafatnya beliau, semua sejarahwan berpendapat yang sama beliau wafat pada bulan Sya'ban 329 HQ yang bertepatan dengan bulan Urdibehest. Beliau adalah ulama besar Syiah yang juga mendapat penghormatan dan pengakuan akan ketinggian ilmunya dari ulama-ulama Ahlus Sunnah."
Ulama besar Iran yang juga termasuk pengajar di Hauzah Ilmiah Qom tersebut melanjutkan penyampaiannya dengan mengatakan, "Syaikh Kulaini telah melakukan kerja besar, dengan meninggalkan karya yang penting dikalangan umat Islam khususnya mazhab Syiah. Meskipun pada kurun selanjutnya dihasilkan banyak karya tulis yang tidak kalah pentingnya namun keistimewaan dan keunggulan kitab al Kafi karya Syaikh Kulaini tetap terjaga."
Menyinggung serangan militer Israel atas Suriah, ulama marja taklid tersebut mengatakan, "Agresi Israel atas Suriah tersebut menunjukkan kedok kelompok oposisi yang selama ini mengklaim diri sebagai mujahidin yang hendak membebaskan Suriah. Kelompok teroris tersebut satu kubu dengan Israel dalam hal ini, sehingga serangan mereka atas Suriah pada hakikatnya demi menjalankan agenda besar dan kepentingan Israel. Karenanya, jelas sudah, bahwa negara-negara yang mendukung pihak pemberontak yaitu Turki, Arab Saudi dan Qatar bersekutu dengan rezim Israel yang merupakan musuh umat Islam."
Ayatullah Makarim Shirazi kemudian menyebutkan bahwa tidak seorangpun yang mencintai dan mendambakan perdamaian dunia menyepakati agresi militer dan campur tangan Israel atas Suriah. "Agresi Israel yang tanpa alasan melakukan serangan terhadap negara lain yang berdaulat yang menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit dan mendapat dukungan dari Amerika Serikat dan Uni Eropa menunjukkan mereka hendak menerapkan hukum rimba di dunia ini. Apakah agresi Israel atas Suriah tersebut tidak menyalahi undang-undang dan aturan internasional yang telah disepakati? Atau apakah memang tidak ada undang-undang internasional yang mengatur hubungan antar negara? Apa fungsi dan perannya PBB didirikan kalau yang ternyata berlaku di dunia internasional adalah hukum rimba, siapa yang kuat merekalah yang berkuasa dan bisa bertindak sesuka hati?."
Ayatullah Makarim Shirazi dipenghujung ceramahnya menyebutkan adanya kerjasama dan persengkongkolan AS, Israel dengan rezim-rezim Arab yang anti pemerintahan Bashar Asad menunjukkan Bashar Asad dengan dukungan mayoritas rakyat Suriah berada pada jalan yang benar. Karenanya beliau berharap rakyat Suriah tetap teguh dan tegar dengan segala ujian yang menimpa mereka, dan optimis kemenangan akan berpihak pada rakyat Suriah. "Kami berharap, mereka yang lalai dan masih terbuai dengan tidurnya segera bangun dan terjaga. Sadar bahwa ada rekayasa besar yang sekarang sedang dijalankan untuk menghancurkan Islam. Dan bagi yang telah sadar semoga diberi kekuatan untuk terus berupaya untuk mewujudkan persatuan dan kebangkitan umat Islam." Ungkapnya.