Menurut Kantor Berita ABNA, Mahmud Abbas kemarin di istana Raja Arab Saudi melakukan pertemuan dengan raja Abdullah bin Abdul Aziz dan menganalisa pergerakan-pergerakan yang berkaitan dengan Palestina serta melakukan negosiasi dengannya. Dalam pertemuan dua arah tersebut ditekankan pembahasan tentang pentingnya usaha masyarakat internasional dalam mewujudkan perdamaian secara adil untuk warga Palestina dan menjadikan Quds sebagai ibu kota negara, sesuai hukum internasional dan perwujudan perdamaian di jazirah Arab.
Surat kabar Arab Saudi Al Wathan menulis gerakan bersama dari Yasir Abdu Robah pimpinan utama komite pembebasan palestina dan Shoib Arbiqat anggota komite pelaksana pembebasan dan Nail Aburdinah jubir organisasi pembentukan otonomi juga menemani Mahmud Abbas pada lawatan tersebut. Muqaran bin Abdul Aziz pimpinan dinas komunikasi serta Muta’ab bin Abdullah bin Abdul Aziz petugas pengawal kerajaan Arab Saudi juga hadir pada pertemuan ini. Jamal Syubaki duta besar pembentukan negara otonom di Arab Saudi pada wawancara dengan Al Wathan terkait dialog Abbas dan Malik Abdullah menilai hal itu sebagai upaya menilai tindakan kekejaman dan rasa ingin balas dendam Rezim Zionis Israel dalam bentuk pembangunan kota baru (diwilayah Palestina)
Dia menambahkan ,” Dalam pertemuan ini dibahas tentang dampak negosiasi atas keadaan dalam negeri Palestina dan kebijakan yang mesti diambil bangsa-bangsa Arab yang dijalankan dibawah pengawasan masyarakat internasional”. Pimpinan organisasi otonom ini menambahkan bahwa Raja Abdullah menekankan pada upaya menghilangkan dan mengurangi permasalahan dalam negri Palestina serta persatuan bangsa-bangsa Arab dalam mencari solusi permasalahan yang dihadapi negara yang dijajah Israel tersebut.
Terkait kunjungan terahir presiden Suria Basyar Asad dengan Raja Abdullah ke Riyadh dia berkata, “Raja Abdullah menekankan pada Mahmud Abbas bahwa seluruh bangsa arab sepakat akan pentingnya kerjasama dalam pemecahan masalah Palestina serta dalam menghadapi syarat-syarat hukum dari segi pengambilan tema atas campur tangan Israel”.