Kantor Berita Internasional Ahlulbait – Sumber-sumber lokal di pusat Provinsi Bamiyan menyatakan bahwa maraknya pencurian malam hari membuat warga cemas, dan di sejumlah kawasan seperti Lembah Fuladi dan Lembah Sadat, masyarakat terpaksa berjaga sendiri pada malam hari untuk melindungi rumah-rumah mereka.
Salah seorang warga Bamiyan—kota dengan mayoritas penduduk Syiah, mengatakan kepada media Afghanistan bahwa dalam insiden terbaru, pada Senin malam (29/12) para pencuri bersenjata menyerang rumah saudara Hujjatul Islam wal Muslimin Wa’izi, Ketua Dewan Ulama Syiah Bamiyan, dan melukainya dengan tembakan.
Menurut sumber lokal tersebut, warga telah berulang kali mendatangi gubernur Taliban di Bamiyan, namun gubernur justru menyarankan agar warga sendiri melakukan penjagaan malam dan menjamin keamanan.
Meningkatnya ketidakamanan di Bamiyan ini terjadi di tengah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menunjukkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir lebih dari dua ribu insiden keamanan, termasuk pencurian dan perampokan bersenjata, telah tercatat di seluruh Afghanistan.
Meski Taliban mengklaim telah menciptakan keamanan menyeluruh di Afghanistan, berbagai laporan dari sejumlah provinsi menunjukkan berlanjutnya pencurian bersenjata, pembunuhan, dan ketidakamanan sehari-hari yang mengganggu kehidupan masyarakat.
Para pengamat menegaskan bahwa kemiskinan ekonomi, pengangguran, dan lemahnya kemampuan aparat Taliban dalam menjaga keamanan menjadi faktor pendorong meningkatnya kejahatan ini, dan warga merasa bahwa pemerintah pusat tidak memberi perhatian yang memadai terhadap masalah mereka.
Your Comment