Kantor Berita Internasional Ahlulbait - ABNA - Pada Minggu (28/12) Republik Islam Iran mencatatkan salah satu misi antariksa terbesar dan terpenting dalam sejarahnya. Secara bersamaan, tiga satelit buatan Iran diluncurkan ke luar angkasa dari Pangkalan Antariksa Vostochny di Rusia, menggunakan roket peluncur Soyuz milik Rusia.
Sesuai perencanaan, satelit-satelit tersebut akan berada di orbit sekitar 500 kilometer dari permukaan bumi; orbit yang ideal untuk penginderaan jauh, pencitraan darat, dan pengolahan data aplikatif, serta memungkinkan komunikasi dan transmisi data yang cepat dengan stasiun-stasiun bumi.
Hassan Salarieh, Kepala Organisasi Antariksa Iran, pada sore hari ini dalam acara peluncuran tiga satelit Iran di hadapan para jurnalis, dengan menyinggung perluasan program antariksa nasional, menyatakan: Iran, berkat kemampuan simultan dalam perancangan dan pembuatan satelit, wahana peluncur, serta infrastruktur yang diperlukan untuk penerimaan dan pemrosesan data, kini berada di jajaran 10 hingga 11 negara terdepan dunia di bidang antariksa.
Kepala Organisasi Antariksa Iran menambahkan: penandatanganan kontrak dengan berbagai perusahaan dan institusi serta terealisasinya satelit-satelit yang dirancang dan diproduksi, menunjukkan perkembangan, keluasan, dan percepatan pertumbuhan industri antariksa Iran.
Ia menegaskan bahwa masuknya aktor-aktor baru—terutama sektor swasta dan perusahaan berbasis pengetahuan (knowledge-based companies)—memberikan harapan besar bagi masa depan cerah industri antariksa nasional. Tren ini, selain mengembangkan teknologi, juga membuka jalan bagi komersialisasi industri antariksa, yang kini menjadi fokus serius pemerintah.
Kepala Organisasi Antariksa Iran juga menyatakan bahwa produk dan laporan berbasis citra satelit dapat menciptakan nilai tambah ekonomi yang signifikan. Dari berbagai sudut pandang, industri antariksa memiliki potensi ekonomi yang besar, yang berperan penting dalam keberlanjutan dan pertumbuhan sektor ini.
Salarieh, dengan menyinggung posisi Iran dalam industri antariksa dunia, mengatakan: Republik Islam Iran termasuk 10 hingga 11 negara teratas dunia yang secara bersamaan memiliki kemampuan desain dan pembuatan satelit, wahana peluncur, infrastruktur peluncuran, penerimaan data, dan pemrosesan citra, serta telah beraktivitas secara berkelanjutan di bidang ini selama bertahun-tahun.
Ia melanjutkan: yang kini menjadi kebutuhan utama adalah peningkatan jumlah satelit, peningkatan akurasi dan kualitasnya, serta pengembangan berbagai kelas satelit, termasuk telekomunikasi, penginderaan, radar, dan pencitraan. Industri antariksa global bersifat sangat kompetitif, dan negara-negara yang telah memasuki bidang ini terus meningkatkan pemanfaatan ruang angkasa.
Kepala Organisasi Antariksa Iran menekankan pentingnya menjaga momentum pengembangan, seraya mengatakan: banyak negara baru telah memasuki persaingan antariksa, dan sejumlah negara yang sebelumnya tidak memiliki peran di bidang ini kini mulai berinvestasi. Iran juga harus melanjutkan jalur pengembangannya dengan bertumpu pada teknologi lokal, sumber daya manusia domestik, dan kecepatan tinggi.
Mengenai peringkat pasti Iran di antara negara-negara antariksa, Salarieh menjelaskan: menentukan posisi persis di antara 10 atau 11 negara tersebut tidaklah mudah. Namun perlu dicatat bahwa dari sekitar 200 negara di dunia, kurang dari lima persen yang memiliki kapabilitas antariksa lengkap, dan Iran termasuk di antara negara-negara tersebut.
Di akhir pernyataannya, ia menyinggung karakteristik teknis satelit-satelit yang diluncurkan, dengan mengatakan: satelit-satelit yang baru dan sebelumnya diluncurkan termasuk dalam kategori satelit canggih dari segi akurasi dan kualitas. Dalam bidang pencitraan, satelit-satelit ini telah mencapai ketelitian sekitar 15 meter, yang menunjukkan peningkatan signifikan kemampuan teknis Iran.
Your Comment