Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Ketegangan antara pemerintah Armenia dan Gereja Apostolik Armenia kembali meningkat setelah pihak berwenang menahan Arshak Khachatryan, Kepala Kantor Gereja sekaligus penasihat dekat pemimpin tertinggi Gereja, pada Kamis lalu. Ia dituduh terlibat dalam kasus terkait narkotika. Pengadilan di Yerevan menjatuhkan penahanan sementara selama dua bulan, namun pengacaranya menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.
Penangkapan ini merupakan yang keempat dalam enam bulan terakhir terhadap seorang uskup, dan ditafsirkan sebagai langkah tekanan terhadap Katolikos Garegin II, pemimpin tertinggi Gereja Apostolik Armenia. Khachatryan (53 tahun) telah menjabat sebagai kepala kantor Katolikos sejak 2001 dan dikenal sebagai orang kepercayaannya.
Ketegangan makin tajam sejak akhir Mei lalu ketika Perdana Menteri Nikol Pashinyan menuntut pengunduran diri Katolikos, dengan tuduhan melanggar sumpah keagamaan dan memiliki anak. Tuduhan itu dibantah Gereja dan disebut sebagai kampanye politik anti-gereja. Konflik negara–gereja sendiri telah berlangsung sejak 2020, setelah pemimpin gereja menuntut agar Pashinyan mundur.
Saat ini Katolikos Garegin II berada di Prancis dan dijadwalkan akan menggelar sidang darurat tiga hari pekan depan untuk membahas krisis terbaru dan persoalan internal gereja. Sebelumnya, 10 dari lebih 50 uskup secara terbuka menuntut pengunduran dirinya, sementara sebagian di antaranya juga terseret kasus korupsi dan pelanggaran sumpah.
Your Comment