4 Desember 2025 - 22:00
Dari Penghinaan hingga Pembakaran Al-Qur’an; Serangan Islamofobia terhadap Tujuh Kelompok Mahasiswa di Amerika dalam Dua Bulan Terakhir

Dalam dua bulan terakhir, setidaknya tujuh organisasi mahasiswa Muslim di berbagai negara bagian Amerika Serikat menjadi sasaran pelecehan dan provokasi bernuansa Islamofobia oleh kelompok-kelompok Kristen sayap kanan ekstrem. Umat Muslim menilai rentetan kejadian ini sebagai bagian dari kampanye yang terkoordinasi dan terorganisir.

Kantor Berita Internasional Ahlul Bait — ABNA — Dalam dua bulan terakhir, setidaknya tujuh organisasi mahasiswa Muslim di berbagai negara bagian Amerika Serikat menjadi sasaran pelecehan dan provokasi bernuansa Islamofobia oleh kelompok-kelompok Kristen sayap kanan ekstrem. Umat Muslim menilai rentetan kejadian ini sebagai bagian dari kampanye yang terkoordinasi dan terorganisir.

Berdasarkan pemantauan Muhammad Al-Thab’, seorang mahasiswa di Texas, sejumlah insiden serius tercatat. Salah satunya terjadi di kota Murphy, Texas, ketika sekitar 20 siswa Muslim yang sedang menunaikan salat Magrib di depan sebuah kafe mendapat cercaan dan ejekan dari tiga pria Kristen. Mereka melontarkan kalimat-kalimat penghinaan terhadap Islam. Namun, imam salat yang berusia 17 tahun bernama Utsman Kiyani tetap melanjutkan salat tanpa terprovokasi. Polisi akhirnya turun tangan dan mengeluarkan surat panggilan kepada ketiga pelaku.

Beberapa hari kemudian, salah satu pelaku bernama Christopher Swochak mengganggu salat Subuh sekelompok kecil mahasiswa Muslim di Universitas Florida Selatan, lalu menyebarkan rekaman aksinya di media sosial. Sebelumnya, ia juga diketahui mengacaukan kegiatan mahasiswa Muslim di Universitas Houston dan bahkan membakar Al-Qur’an di depan umum.

Dalam insiden di Universitas Florida, para pelaku berteriak-teriak, berlari ke arah mahasiswa, meludah ke arah mereka, serta mengibas-ngibaskan daging babi untuk memprovokasi. Mereka juga meletakkan sebuah kotak bertuliskan “Ka’bah 2.0” disertai kalimat-kalimat penghinaan di depan para jamaah. Banyak mahasiswa menyebut tindakan ini sebagai penghinaan terang-terangan terhadap kesucian Islam.

Polisi Universitas Florida telah mengidentifikasi tiga pelaku utama: Christopher Swochak (40 tahun) dari Waco, Texas, Richard Pankasky (49 tahun) dari Oklahoma, Ricardo Ypez (28 tahun) dari Tampa.

Ketiganya kini dijerat dengan tuduhan pidana berbasis kejahatan kebencian (hate crime). Kelompok “Warriors for Christ”, yang oleh Southern Poverty Law Center dikategorikan sebagai kelompok penyebar kebencian, diketahui menyiarkan langsung sebagian serangan tersebut.

Meski menghadapi atmosfer intimidasi, para mahasiswa Muslim tetap melanjutkan aktivitas keagamaan dan sosial mereka. Di Universitas Florida, setelah insiden pertama, ratusan mahasiswa dan warga setempat menggelar salat berjamaah dan acara sarapan bersama sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terhadap komunitas Muslim.

Di Texas, para aktivis Muslim mengaitkan meningkatnya serangan ini dengan retorika Islamofobia di tingkat politik. Kekhawatiran meningkat terutama setelah Gubernur Texas, Greg Abbott, menyebut Council on American-Islamic Relations (CAIR) sebagai “organisasi teroris”, yang dinilai mahasiswa menciptakan iklim pembenaran bagi kekerasan terhadap Muslim.

Saat ini, para pengurus organisasi mahasiswa Muslim di Amerika berupaya memperkuat koordinasi, menyusun langkah-langkah perlindungan bersama, serta mendokumentasikan seluruh bentuk pelecehan. Mereka juga mengimbau para mahasiswa agar tetap tenang, mendokumentasikan setiap provokasi, dan segera melapor kepada pihak kampus dan kepolisian.

Your Comment

You are replying to: .
captcha