15 November 2025 - 23:16
Palestina Menjadi Model Baru Perlawanan Bangsa-Bangsa terhadap Imperialis Global

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA-  Perkembangan terakhir di Palestina kembali menjadikan wilayah ini pusat salah satu konflik paling kompleks di dunia.

Profesor Martín Martinelli, sejarawan kontemporer dan pakar sejarah Asia–Afrika di Universitas Buenos Aires, menegaskan bahwa rakyat Palestina menunjukkan ketangguhan luar biasa dalam menghadapi kekerasan masif Israel—mulai dari kelaparan yang direkayasa hingga serangan langsung terhadap media dan jurnalis.

Penulis dan aktivis anti-Zionis asal Argentina ini menyebut Palestina sebagai “poros utama dunia di luar hegemoni Barat”, yang kini menjadi pusat perjuangan global melawan kolonialisme dan apartheid Israel.

Hegemoni narasi resmi Israel mulai runtuh

Martinelli menyebut tiga faktor utama yang memecahkan dominasi narasi Israel:

  1. gelombang protes global,

  2. penyebaran gambar dan kesaksian langsung melalui media sosial,

  3. serta upaya negara-negara untuk menghadirkan narasi independen.

Menurutnya, istilah “genosida” kini telah memperoleh legitimasi politik dan media; banyak akademisi, pemerintah, dan lembaga internasional yang secara terbuka menggunakannya untuk menggambarkan tindakan Israel.

Gerakan global dan tekanan nyata mulai menggoyang Israel

Pemboikotan, gelombang mogok kerja, dan aksi-aksi solidaritas internasional menjadi bukti nyata persatuan global melawan apartheid Israel. Aksi mogok pelabuhan di Italia yang berkembang menjadi mogok nasional untuk Palestina menunjukkan bahwa gerakan rakyat dunia dapat memberi tekanan nyata—mirip kampanye anti-apartheid terhadap Afrika Selatan.

Spiritualitas adalah bagian dari perlawanan

Martinelli menegaskan bahwa spiritualitas memang menjadi salah satu kekuatan moral rakyat Palestina, namun inti konfliknya bukan agama. Ia menilai perjuangan Palestina adalah gerakan anti-kolonial dan anti-imperialis, sementara narasi Barat berusaha menutupinya dengan mengemas konflik sebagai ketegangan agama atau budaya. Akar krisis, lanjutnya, terletak pada proyek Israel memisahkan penduduk dan memperkuat penetrasi Barat di kawasan.

Momen historis yang dapat mengubah arah tatanan dunia

Menurut Martinelli, situasi ini merupakan “titik balik historis”. Merosotnya hegemoni Barat, meningkatnya kesadaran publik global, serta peran kekuatan-kekuatan baru dapat mengubah arah sistem internasional dan masa depan Palestina. Ia menilai bahwa keteguhan perlawanan Palestina bukan hanya catatan sejarah, tetapi model baru bagi bangsa-bangsa di luar hegemoni Barat untuk melawan kapitalisme, kolonialisme, dan imperialisme.

Your Comment

You are replying to: .
captcha