Kantor Berita Indonesia Ahlulbait -ABNA- Jaringan Dokter Sudan pada Minggu melaporkan bahwa Pasukan Dukungan Cepat (RSF) melakukan tindakan mengejutkan di kota Al-Fashir, dengan mengumpulkan ratusan jenazah dari jalanan serta permukiman, kemudian sebagian dikubur dalam kuburan massal dan sebagian lainnya dibakar untuk menghilangkan jejak kejahatan mereka.
Dalam pernyataannya, jaringan tersebut menyebut peristiwa ini sebagai “bab baru dari kejahatan genosida,” yang dilakukan tanpa mengindahkan hukum internasional maupun nilai kemanusiaan. Mereka menegaskan bahwa RSF bertanggung jawab penuh atas pembantaian tersebut.
Jaringan Dokter Sudan meminta komunitas internasional segera melakukan penyelidikan independen, seraya memperingatkan bahwa tragedi Al-Fashir telah berubah menjadi “genosida terorganisir,” sementara diamnya dunia internasional dianggap sebagai bentuk keterlibatan.
Pasukan RSF menguasai Al-Fashir, ibu kota Darfur Utara, pada akhir bulan lalu setelah pertempuran panjang dengan militer Sudan, dan sejak itu laporan-laporan kekerasan besar-besaran terus muncul.
Your Comment