4 November 2025 - 20:02
Source: Parstoday
13 Aban: Perwujudan Solidaritas Nasional Melawan Kebijakan Intervensionis AS di Iran

Tanggal 13 Aban dalam kalender Republik Islam Iran ditetapkan sebagai Hari Nasional Perlawanan terhadap Arogansi Global.

Tanggal 13 Aban 1358 HS (4 November 1979) merupakan hari bersejarah dalam Revolusi Islam Iran, ketika mahasiswa pengikut garis Imam Khomeini ra mengambil alih Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tehran, yang kemudian dikenal sebagai “Hari Nasional Perlawanan terhadap Arogansi Global” dan dicatat dalam kalender resmi negara.

Peristiwa ini bukan hanya reaksi terhadap campur tangan terus-menerus Amerika Serikat dalam urusan dalam negeri Iran, tetapi juga menjadi titik balik dalam kesadaran politik rakyat Iran serta simbol persatuan nasional dalam menghadapi kebijakan hegemonik Barat.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Tehran, yang setelah peristiwa itu dijuluki “Sarang Mata-Mata”, dikenal sebagai pusat perencanaan dan pelaksanaan operasi intelijen, politik, dan keamanan terhadap Revolusi Islam. Dokumen-dokumen yang diperoleh dari kedutaan tersebut mengungkapkan campur tangan luas Amerika dalam urusan internal Iran, baik pada masa rezim Pahlavi maupun setelah kemenangan Revolusi Islam. Salah satu bentuk campur tangan paling signifikan adalah peran langsung Amerika dalam kudeta 28 Mordad 1332 HS serta dukungan tanpa syarat terhadap rezim tirani monarki.

Terbukanya dokumen-dokumen tersebut memperjelas wajah sebenarnya dari kebijakan Amerika Serikat bagi rakyat Iran dan dunia, serta menunjukkan bahwa kedutaan besar dapat berubah menjadi pusat spionase dan persekongkolan melawan bangsa-bangsa merdeka.

Penyerbuan terhadap Kedutaan Besar Amerika Serikat merupakan gerakan spontan yang lahir dari masyarakat revolusioner Iran. Mahasiswa pengikut garis Imam Khomeini ra melalui tindakan ini tidak hanya menyatakan protes terhadap kebijakan intervensif Amerika, tetapi juga meletakkan dasar bagi munculnya wacana “anti-arogansi global” (istikbar-setizi) dalam literatur politik Revolusi Islam.

Menjelang Hari 13 Aban, yang juga dikenal sebagai Hari Pelajar dan Hari Nasional Perlawanan terhadap Arogansi Global, Imam Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam, dalam pertemuannya dengan ribuan pelajar, mahasiswa, dan sejumlah keluarga syuhada dari Perang 12 Hari, menyebut peristiwa penyerbuan Kedutaan Besar Amerika Serikat pada 13 Aban 1358 sebagai “hari kebanggaan dan kemenangan”, serta hari “terbukanya jati diri sejati pemerintahan arogan Amerika Serikat”.

Pemimpin Revolusi Islam menekankan pentingnya merekam hari ini dalam ingatan nasional, seraya menjelaskan sejarah panjang permusuhan Amerika terhadap bangsa Iran yang dimulai sejak kudeta 28 Mordad dan masih berlanjut hingga kini.

Beliau menegaskan bahwa perbedaan antara Republik Islam Iran dan Amerika Serikat bersifat mendasar, merupakan pertentangan antara dua arus kepentingan yang berlawanan, dan hanya jika Amerika sepenuhnya menghentikan dukungannya terhadap rezim Zionis yang terkutuk, menarik seluruh pangkalan militernya dari kawasan, serta tidak lagi mencampuri urusan negara lain, maka permintaan Amerika untuk bekerja sama dengan Iran baru dapat dipertimbangkan di masa mendatang, bukan dalam waktu dekat.

Tanggal 13 Aban, lebih dari sekadar sebuah peristiwa sejarah, merupakan simbol kesadaran politik, pengungkapan wajah sejati arogansi global, dan persatuan nasional dalam menghadapi intervensi asing. Hari ini mengingatkan bahwa kemerdekaan, kehormatan, dan keamanan nasional hanya dapat dipertahankan melalui keteguhan, kesadaran, dan persatuan rakyat dalam melawan dominasi asing.

Generasi muda masa kini, dengan menelaah kembali peristiwa tersebut, dapat melanjutkan jalan ketahanan, kebijaksanaan, dan penjagaan kemerdekaan, serta bersikap waspada terhadap setiap bentuk infiltrasi dan intervensi asing.

Penyerbuan terhadap “Sarang Mata-Mata” merupakan reaksi defensif terhadap konspirasi besar yang ditujukan terhadap gerakan Islam rakyat Iran. Tindakan ini memperlihatkan identitas mandiri dan anti-hegemonik Revolusi Islam kepada dunia, sebuah identitas yang membuat Iran tahun 1404 HS, dengan mengandalkan kekuatan internalnya sendiri, mampu bertahan selama 12 hari tidak hanya melawan rezim Zionis, tetapi juga seluruh sistem dominasi global, dan menggagalkan mereka dalam mencapai tujuan-tujuannya.(sl)

Your Comment

You are replying to: .
captcha